The Mexican cartoonist serves up a stinging satirical attack on capitalism, offering an hilarious but hard-hitting history of globalization that takes readers from the Middle Ages to a modern faith healer working in the Arizona desert, all the while exposing the greed and callousness of the free market system. Original.
He graduated as an architect in 1978 from UNAM, and is a politic cartoonist since 1979. He has worked as a cartoonist for several newspapers including Unomásuno (1980-1984) and La Jornada (1984-1996). His published books include Me lleva el TLC (1993), El sexenio me da risa (1994) and El sexenio ya no me da risa (1995), the last two in colaboration with Antonio Helguera. He was the co-founder and co-director, along with Rius and Helguera, of the satirical magazine El Chahuistle and is currrently co-directing El Chamuco.
If you want to read one easy-to-read book about why the Latin American world (and developing world and anti-trade community) hates the US and the capitalist West, this is the book to read. I think Duran ("El Fisgon") is a little extreme on the Leftist side, but many of the damning points he makes about globalization are undeniable. It is also a joy to read because it is in graphic/cartoon format.
I give this book 5/5 stars, even though I disagree a bit with the ideology presented. It is part of the "American Empire Project", which basically seeks to support a far-left, harsh reality of the US and globalization - Noam Chomsky is part of it to give you an idea. I think it is a bit too black and white. For example, it says at one point that US riches = Latin American poverty...I think it is not so simple. In addition, I would pose some of these questions: what about the division of liberals vs. conservatives in America and in the West ("Washington" is always the enemy, etc.)? Did the Communist world really fail due to bad leaders or was Marxist ideology failed from the start? What good did the colonial/imperial world do for the developing world (the book makes the case that it has been virtually always bad)? Is the legacy of Western capitalism only greed? Etc.
Finally, Duran's eight point plan for the future would make for some very interesting conversation - overall I agree with his ideas but again I think he might be a tad far to the left. Nevertheless, a wonderful read about globalization.
Melalui komik ini kita bakal diajak melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda. Jelas buku ini akan sedikit mengejutkan kalau Anda menyangka sejauh ini dunia aman-aman saja. Semuanya hidup aman, berdampingan, bisa makan cukup layaknya sebagaian besar kita di Indonesia.
Komik yang dibuat Rafael Barajas Durán "el Fisgón" layak diacungi jempol karena diterbitkan di Indonesia. Setidaknya membuat masyarakat yang membacanya dapat berpikir terbuka.
Berpikir yang seperti apa? Komik ini bisa membuat kita menyadari sejarah kelam yang dialami bangsa-bangsa di luar sana. Berpikir bahwa dunia dan seisinya bukan hanya selebar tapak jalan yang kita lalui sehari-hari.
Sebagai penutup, saya ingin merekomendasikan buku How to World Works terbitan Bentang. Jika Anda ingin literatur yang lebih menggigit. Salam!
Seandainya saya sudah baca buku ini dulu waktu mengambil kuliah Ekonomi Politik Internasional...
Kajian2 efek buruk globalisasi bagi masyarakat kecil sudah begitu umum sekarang, walau tetap tidak ada pengaruhnya bagi kebijakan sebagian besar pemerintah negara2, termasuk negara kita. Tapinya, saya terkenang masa2 sekitar akhir abad lalu sebagai mahasiswa yang sedang semangat2nya menyimak kemajuan ekonomi para Macan Asia, dan kebangkrutan sosialisme gaya Soviet.
Ternyata oh ternyata, buku ini menyatakan bahwa memang tidak ada yang sempurna di dunia ini. Semuanya fana belaka, kecuali kepentingan para setan kapitalis yang terus berubah wujud dari zaman ke zaman.
I never gave globalization much thought - and honestly didn't understand many of the implications - until I stumbled across this wonderful book at a journalism convention. It explains the origins of the economic inequalities between the United States and Latin America - using cartoons drawn with a sharp wit. Once I got over feeling sheepish for being a grown adult reading a political comic book, I found myself learning a lot and feeling awakened.
Aih, Marjin Kiri, kenapa juga menerbitkan buku yang sama dengan judul dan cover yang berbeda?
Kukira ini buku El Fisgon yang lain, tapi ternyata isinya sama saja dengan Menghadapi Globalisasi: Kiat Gombal Buat Pengusaha Kecil, yang sudah kumiliki.
It was an insightful look at the impact of globalisation, showing the massive divide between the rich and poor, particularly focusing on the authors country - Mexico. Eye opening and historically rich but hard to read at certain points.
I think this book is great food for thought and well put together. I've never read a book from such an anti-capitalist perspective, and while El Fisgon did not win me over 100%, he definitely made a lot of good points and provided a different perspective than what I'm used to.
aku tahu mereka bangsat, tapi paling tidak mereka bangsat-bangsatku (hlm.63)
bagaimana kesan membaca pernyataan di atas? bolehkah kita sedikit berbangga diri karena tak lagi hidup di masa penjajahan? kata siapa kita merdeka? melihat pelajaran sejarah dan peringatan tahunan, bahwa proklamator kita telah memproklamasikan kemerdekaan indonesia? cukup dengan itu kah?
maaf kalau rhe banyak tanya. namun ketika membaca komik ini mengingatkan kembali pikiran lama. ketika selama ini kita telah dimanjakan dengan kepuasan sesaat akan kemerdekaan. merdeka dari penjajahan yang adalah perang, perlawanan. sedangkan di sisi lain, terlena na kita akan suatu bentuk penjajahan yang lain. penjajahan dari pasar dan perdagangan. monopoli akan beberapa sektor perdagangan yang tanpa kita sadari adalah bentuk halus dari penjajahan itu sendiri namun tidak meimbulkan perlawanan secara nyata dari kaum-kaum terjajah na. kita.
lihat saja dengan pergeseran budaya. masyarakat indonesia yang makan sagu, ketela. menjadi makanan utama na padi. apakah itu tamanan asli indonesia? tentu na ini hasil pertanian barat yang mulai melimpah dan kekurangan pasar. hasil na, mereka mulai membuka pasar di daerah jajahan. lihat saja sekarang tren na, di mana gandum digembar-gemborkan sebagai makanan sehat. akan beralihkah makanan pokok orang indonesia menjadi gandum? kita hanya akan menjadi pasar lagi bagi mereka.
contoh lain adalah pembangunan jalan raya. perbaikan jalan dilakukan dimana-man, biar jalanan halus, mulus. buat apa? menampung produk-produk mobil dari barat juga. saat produk mereka berlebih, kemana menjual na. ke negara berkembanglah pilihan na. tapi negara yang belum siap ini tidak punya fasilitas yang cukup untuk menampung semua kendaraan yang ada di wilayah na. untuk itulah negara barat memberi pinjaman lunak untuk negara berkembang membangun fasilitas jalan. jalanan lancar, mobil dijual dan kita... punya utang.
seakan sudah jatuh tertimpa tangga pula. sudah jadi pasar produk barat, masih menjadi debitor mereka. sungguh mudah bukan mencari uang dari kapitalisme yang sekarang berganti anma menjadi globalisasi. apalah pikiran mereka. yang penting kita laba, urusan moral biarkan yang lain yang menangani na.
terkait dengan isi buku na, el fisgon memilikan kemampuan yang megesankan dengan menggabungkan sketsa, lukisan, bahkan gambar cukil dari masa-masa sebelum na untuk membentu suatu rentetan cerita untuk semakin mempertegas penjelasan yang ada. yang mungkin membawa kita, ke bisnis yang nyata ya pada dasar na:
Ini adalah komik ketiga yang pernah saya baca, setelah komik tentang Mutiara Hikmah Al-Ghazali dan Abu Nawas tentunya. Isinya gamblang sekali mengkritik Globalisasi. El Fisgon si tukang recok, penulisnya, mengambil posisi anti kapitalisme. Ia menceritakan dari mana datangnya tata dunia kita sekarang ini lengkap dengan sumber-sumber konflik horisontal dan vertikal yang terjadi pada masyarakat di dunia.
Dari komik ini, pembaca mungkin di arahkan untuk membaca lebih jauh komikus sosial-politik sebelum Rafael Barajas Duran, yaitu Eduardo Del Rio atau biasa dipanggil Rius. Komik buatannya sangat booming kala tahun tujuh puluhan, judulnya Marx Para Pricipianter (artinya kurang lebih Marx untuk pemula). Sudah tentu, ini komik "mahal" di Indonesia kala itu. Bukan mahal harganya (sebelum buku dimiliki/dibaca) tapi mahal akibatnya (sesudah memiliki dan membacanya) bisa-bisa diciduk dan dibui karena dituduh subversif.
Buku komik El Fisgon ini boleh diikuti, tetapi saya lebih suka mengambil posisi moderat, sebagai bahan kajian dan referensi tentang dari mana datangnya tatanan dunia sekarang, termasuk lahirnya nasionalisme dan internasionalisme dan tentunya sebagai pembaca(terserah pada kita)bagaimana kita akan berkreasi dan memprediksi tatanan dunia berikutnya.
Percayalah, buku ini susah dicari ebooknya sampai saat ini saya buat reviu ini. Ini artinya ini buku WAJIB di baca. Penerbit Marjin Kiri berhasil menerbitkan buku ini dalam terjemahan Bahasa Indonesia. Ronny Agustinus sangat luar biasa menerjemahkannya langsung dari bahasa Spanyol (bukan versi Englishnya). Patut dikoleksi.
Untuk mengetahui siapa dan karya-karya penerjemah silakan meluncur ke http://satraalibi.blogspot.com Selamat membaca dan jangan lupa dikunyah dulu, jangan langsung ditelan ya. Hehe
Baca komik ini bikin miris, hati teriris-iris dan kepingin nangis seperti baca buku Economists with Guns. Tapi mau misuh-misuh dan ngumpat-ngumpat seperti apapun, negara kita tanpa terasa sudah sedemikian lama terseret ke bawah imperialisme gaya baru yang setengah mati ingin dihindarkan oleh para bapak bangsa yang sudah menyadari kedatangannya tak lama sejak kita memperoleh kemerdekaan secara fisik. Kenapa juga Bung Karno menyerukan slogan Amerika kita setrika dan Inggris kita linggis dalam konfrontasi melawan imperialisme dan kolonialisme terselubung yang ingin kembali mengeksploitasi negara-negara yang baru saja merdeka?
Komik ini mengutarakan hal-hal yang sudah jelas tapi tak semua orang mau mengakui atau melihatnya. Kocak, tajam dan cerdas, membuat kita dapat menertawakan hal-hal yang sebenarnya menyedihkan, terutama bagi rakyat kebanyakan dari negara-negara korban gombalisasi, eh, globalisasi.
Tapi krisis utang AS belakangan ini menunjukkan bahwa bukan cuma negara dunia ketiga yang menjadi korban para juragan kapitalis, karena pemerintah AS pun tak berdaya melawan tekanan kehendak para pelaku ekonominya sendiri, yang menerapkan prinsip ekonomi secara ekstrim dan ogah kehilangan keringanan pajak yang diberikan pemerintahan Bush Jr.
This book is honestly the best place to start to learn what people are talking about when they talk about the new world order and globalization. The last two chapters of the book, "the sorrows of empire" come to mind also, but you'd have to read a whole bunch just to get there. It's pretty shocking. What it really spelled out for me was the dangers of big Farm agribuisness and how it puts local farmers out of work, then when the price goes up, like it did recently for corn in Mexico because of the biofuels horseshit being crammed down unsuspecting non-engineers' throats, people can't afford it and starve or riot in the streets. Another example was with the cost of milk in Europe recently. There are some really pissed off farmers out there. I was thinking about the cost of oil as it relates to all this. When oil goes up in price, so does the cost of shipping goods and food. So eventually the cost of that food will have to skyrocket. Sounds to me like a good time to start my garden and makin them pickles myself!
I should also point oout that this book is basically one big political cartoon with pictures galore. doesn't take more than two hours to read the whole thing and it's enlightening. enjoy.
Mengisahkan: Charro Machorro, seorang pebisnis kecil yang gagal melulu, akhirnya nekat menemui dukun-finansial tersohor Cassandra Carrera. Bukan jimat yang didapatnya, Carrera malah memberinya pelajaran sejarah ekonomi dari masa pra-kapitalisme sampai zaman konglomerasi global.
Terdapat gambar kartun yg menjelasakan dgn enak postulat karl marx bahwa perang adalah manifestasi dr trik negara kapitalis dlm mengatasi surplus produksinya.
Cuman kadang terjemahan-dlm bhs indonesia agak kaku... shg sukar dipahami.
El Fisgon is Mexico's leading political cartoonist, so his book doesn't exactly read like other graphic medium books I have recommended. But if you avoid reading about how the world economy got the way it did because it's so damn depressing, give this book a try. Fisgon's biting sarcasm and hilarious cartoons make it easier to swallow.
El Fisgón es afortunadamente el perfecto heredero de la narrativa gráfica de Rius. Con excelente humor crítico nos explica literalmente "con bolitas y palitos" el sistema regente actual: el neoliberalismo-globalizado, sus orígenes, causas y consecuencias que usted y yo sufrimos… a menos que usted, claro sea dueño de una trasnacional o esté en vías de crear su monopolio.
The translated title is "How to Succeed at Globalization" and if you can find a translated copy I highly recommend it. It's a comic style book that is historically accurate while poking fun at capitalism.
Lembar demi lembar dalam buku ini akan membuat anda meringis, terkejut, tertawa, dan, (pengalaman saya pribadi) menyumpah serapah karena begitu kocak sekaligus getirnya. Saya belum pernah mendapati buku tentang sejarah globalisasi sebagus karya El Fisgon ini.
Written like a comic book, this book is a great introduction in to the negative view on globalization. It's obviously biased, but if one takes that into consideration from the beginning, it makes some convincing arguments.
Begitu cerdas dan tajam. El Fisgon menghadirkan pemahaman tentang bagaimana dunia dimonopoli oleh satu sistem yang menindas dengan cara bertutur yang witty, dan karenanya -- menyenangkan. It's worth it to spend few hours to laugh at this messed up society ((:
Como es común en los escritos del Fisgón y en los libros de editorial Chamuco, este es un libro de divulgación, de historia de la globalización económica y las crisis neoliberales que han generado tanta pobreza en el mundo.