Jump to ratings and reviews
Rate this book

Semua Ikan di Langit

Rate this book
"Pekerjaan saya memang kedengaran membosankan— mengelilingi tempat yang itu-itu saja, diisi kaki-kaki berkeringat dan orang-orang berisik, diusik cicak-cicak kurang ajar, mendengar lagu aneh tentang tahu berbentuk bulat dan digoreng tanpa persiapan sebelumnya—tapi saya menggemarinya. Saya senang mengetahui cerita manusia dan kecoa dan tikus dan serangga yang mampir. Saya senang melihat-lihat isi tas yang terbuka, membaca buku yang dibalik-balik di kursi belakang, turut mendengarkan musik yang dinyanyikan di kepala seorang penumpang… bahkan kadang-kadang, menyaksikan aksi pencurian.

Trayek saya memang hanya melewati Dipatiukur-Leuwipanjang, sebelum akhirnya bertemu Beliau, dan memulai trayek baru: mengelilingi angkasa, melintasi dimensi ruang dan waktu."

264 pages, Paperback

First published February 3, 2017

540 people are currently reading
4589 people want to read

About the author

Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

27 books1,348 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
1,449 (44%)
4 stars
1,184 (36%)
3 stars
493 (15%)
2 stars
97 (2%)
1 star
30 (<1%)
Displaying 1 - 30 of 824 reviews
Profile Image for mollusskka.
250 reviews156 followers
June 7, 2020
Pada akhirnya aku harus setuju dengan keputusan dewan juri Sayembara DKJ yang memilih novel ini sebagai juara pertama. Aku benar-benar takjub dengan karya Ziggy yang satu ini. Nggak hanya takjub dengan daya imajinasi Ziggy, tapi juga kemampuan Ziggy dalam menciptakan tulisan yang mengikatku meski narasinya padat. Dan yang terpenting, bahwa buku ini merupakan alegori dari hubungan manusia dan Sang Pencipta-Nya. Bagaimana dunia ini terbentuk dan berakhir dan memulai lagi dari awal. Ketika sampai di akhir cerita, buku ini semakin menunjukkan kekuatannya bahwa tak ada awal dan tak ada akhir selain Beliau. Amazing!

Di awal-awal memang buku ini masih malu-malu menampakkan kekuatannya. Tampak berjalan tanpa emosi dan tanpa tujuan. Namun setelah itu terlewati, aku benar-benar terhanyut dan boleh dibilang aku percaya sama pemikiran Ziggy bahwa seperti inilah dunia terbentuk. Seperti itulah asal-mula bintang-bintang di langit. Seperti itulah sifat-sifat Tuhan dan segala maksud di balik tindakan-Nya, yang kadang membuat kita, manusia, berkerut heran.

Karakternya unik-unik, khas Ziggy. Lucu dan menyentuh hati, mengerikan dan bikin merinding. Aku sangat merekomendasikan buku ini untuk kalian baca dan mari menikmati perjalanan Si Bus bersama Beliau dan segenap ikan julung-julungnya melintasi ruang dan waktu, mengais pelajaran bermakna dalam setiap perjalanan tersebut.

Profile Image for Reymigius.
117 reviews34 followers
March 29, 2017
Buku ini mengisahkan perjalanan antardimensi sebuah bus Damri bersama sosok yang dipanggil Beliau--seorang anak kecil bermantel kebesaran yang merupakan interpretasi Tuhan. Ketika mengetahui garis besar ceritanya pertama kali, saya mengharapkan buku ini akan menyajikan sesuatu yang azmat, menantang, dan universal. Nyatanya? Saya menemukan definisi Tuhan dalam buku ini sempit sekali.

Hal ini saya sadari di pertengahan buku, tepatnya di halaman 166, ketika Beliau tanpa dinyana menimpakan hal yang tidak menyenangkan pada seorang tokoh yang gemar berpikir--dengan motif yang saya rasa tidak ilahiah sama sekali. Terlebih, hal tersebut kontradiktif dengan pernyataan sang penulis di halaman 119, yang mengatakan bahwa "kita disuruh sering-sering berpikir". Entah mengapa saya merasa terganggu sekali akan hal ini.

Bukan hanya itu, alasan lainnya mengapa saya bilang buku ini sempit adalah jenis referensi yang diambil Ziggy dalam membangun cerita ini. Tak perlu lamat-lamat berpikir untuk menangkap kisah tentang Lauh Mahfuzh, kaum Nabi Luth, dan kebangkitan Dajjal di dalamnya. Pun juga kisah lama tentang pembakaran Nabi Ibrahim. Hal-hal inilah yang membikin buku ini sangat tersegmentasi dan maknanya (mungkin) baru akan meresap pada orang-orang dengan keyakinan tertentu.

Saya jadi ingat wanti-wanti seseorang tempo hari: bahwa saya bisa membaca buku ini baik sebagai bacaan santai maupun serius. Hm, salah besar rupanya. Setiap kali saya mencoba melahap buku ini dengan santai, setiap kali itu pula saya akan kehilangan fokus. Mungkin karena buku ini terdengar begitu menggurui dalam menyampaikan amanatnya. Atau mungkin karena buku ini memiliki begitu banyak simbol--yang beberapa di antaranya, bahkan sampai halaman terakhir pun, tidak bisa saya temukan artinya. Buku ini kelewat surealis dan filosofis untuk dibaca dengan santai.

Hal berikutnya yang lumayan mengganggu saya adalah keseragaman gaya tutur para tokoh dalam novel ini. Tampaknya, baik yang manusia maupun yang non-manusia, baik yang dewasa maupun yang anak-anak, setiap tokoh dalam novel ini berada pada tingkat kecerdasan berbahasa yang sama. Belum lagi semuanya dibangun dengan watak doyan melantur dan berkeluh kesah, sehingga rasanya tidak genah dan repetitif sekali.

Satu hal yang saya sukai dari novel ini barangkali adalah endingnya, yang saya nilai berhasil "menjahit" keseluruhan keping cerita ke dalam sebuah paradoks yang menarik. Perlu diketahui, cerita ini memiliki alur yang nyaris berantakan karena 1.) geraknya maju-mundur, dan 2.) minim konflik cerita. Menulis ending untuk cerita semacam ini menurut saya adalah PR besar dan Ziggy saya nilai berhasil menuliskannya dengan cukup memuaskan.

Akhir kata, saya tidak mengatakan bahwa buku ini jelek. Tidak sama sekali. Saya hanya merasa untuk ukuran buku tentang Tuhan, buku ini belum mencapai tingkat kematangan yang tepat. Kontemplasi dan riset yang lebih mendalam barangkali akan memperkaya cita rasa buku yang sudah kepalang unik ini.
Profile Image for Crowdstroia Crowdstroia.
Author 11 books648 followers
March 5, 2017
Mind-blowing banget buat gue. Berasa kayak baca kitab dengan penyampaian kayak dongeng. Bahasanya gak berat, tapi berisi. Gue menemukan keabstrakan sekaligus kekonkretan dalam cerita ini di saat yang sama. Kelar baca ini, rasanya pengin nyembah-nyembah tulisan Ziggy. Bukan karena tulisan Ziggy sastra-ish atau gimana2. Tapi karena Ziggy menyatukan tema-tema yang umumnya tidak disatukan dalam sebuah novel. Bagi yang mau baca, jangan berharap kalian bisa mendapat kisah pada umumnya di novel ini. Because this book is one of a kind.
Gue tuh bacanya kayak... kayak nostalgia di masa kecil tentang imajinasi-imajinasi gue tentang hidup di saat gue nggak tahu banyak hal. Petualangan Beliau dan Damri itu dari satu bab ke bab selanjutnya bisa menghasilkan banyak interpretasi, dan barangkali memang begitu adanya. Gue... gue serius bingung mau nulis apa, tapi di saat yang sama, gue berasa mau nulis banyak banget ttg buku ini. Ini berasa ngeliat imajinasi liar yang meski nggak masuk nalar, tapi pesan yang gue tangkap masuk ke nalar gue. Ibaratnya, gue merasa mencari yang nyata di balik kefanaan pas baca cerita ini.

Buku bukanlah buku yang bakal dinikmati banyak orang. It's segmented, barangkali yang akan menikmati memang yang suka aja. Gue bingung serius gimana jelasin apa perasaan gue pas baca ini. Surrealis kali, ya. Dan, ini interpretasi gue atas beberapa cerita petualangan Damri dan Beliau.

Ada cerita tentang Beliau yg bertemu seorang anak perempuan di angkasa. Di kulit anak perempuan itu ada warna ungu, biru, dan merah. Tokoh Nad yg melihat anak itu seketika menangis, sebab dia tahu bahwa anak itu habis dipukuli ibunya. Damri bertanya2 knp anak perempuan tsb ada di angkasa, dan ternyata anak itu main ayunan hingga terlempar ke angkasa. Anak itu sudah meninggal, entah karena main ayunan atau meninggal karena dipukuli ibunya. Trus gue mikir, barangkali kalo gue masih kecil dan ketemu anak perempuan spt itu dipukulin ibunya, main ayunan, dan meninggal, gue bakal berpikir si anak udah di angkasa, bertemu Beliau yang di imajinasi gue bisa membantu anak itu. Ini kayak imajinasi polos anak2.

Di cerita lain, pas Beliau bertemu perempuan korban perang yg juga habis membunuh orang yg menjahati dia, Beliau lalu menjahit hati yang baru untuk perempuan itu. Dan, itu kayak... ya ampun, barangkali kalo gue masih kecil gue bakal mikir, seandainya gue sakit hati, mungkin hati gue bisa dijahit biar gak sakit lagi. Lagi, hal itu semacam pikiran bercampur imajinasi anak polos gitu. It's beautiful yet heartbreaking.

Ada juga yang pas Beliau ke toko roti dan ke toko sepatu. Kalau pemilik toko kue ngusir Beliau dg kasar karena Beliau gak punya duit, dinilai anak gembel, nanti uang2 si pemilik toko diambil sama ikan julung2. Trus saat Beliau ketemu pemilik toko kue yang baik, yang mengira Beliau masuk toko dan muter2 karena mencari roti paling murah, si pemilik toko ini justru memberi beliau roti yang baru selesai dibikin beserta susu hangat. Trus, uang2 yg tadi diambil ikan julung2 disisipkan ke pemilik toko kue yg baik ini. Ikan julung2 Beliau pun bersinar di toko kue tersebut. Pas di toko sepatu juga karena pemilik toko sepatunya baik (dia membuatkan sepatu untuk Beliau krn melihat di musim dingin, Beliau justru gak pake sepatu (padahal Beliau emg gak pernah pake sepatu)), Beliau bikin tokohnya makin cerah karena ikan julung2. Dan, gue interpretasiinnya, ini tuh yang namanya 'berkah'. Pemilik toko yg baik ke Beliau itu jualannya 'berkah'. Berkah bukanlah hal yang empiris, dan manusia belakangan lebih peduli sama sesuatu yg bersifat materi. Banyak sih interpretasinya. Petualangannya belum berhenti sampai sini. Masih banyak. Dan, gue merasa Ziggy memberi warna baru pada sastra Indonesia.

Overall, this is a beautiful story, Ziggy. Thank you for sharing it.
Profile Image for ABO.
419 reviews47 followers
Read
February 18, 2017
Batas antara rasa suka dan tidak suka itu kadang bisa begitu tipis ya? Seperti yang saya rasakan terhadap buku ini. Hingga sekarang saya masih belum bisa memutuskan untuk memberikan 1 bintang atau 5 bintang. Akhirnya, saya belum akan memberikan rating.

Saya sudah berencana untuk membaca ulang, tapi tidak dalam waktu dekat. Sekarang bukunya mau saya plastikin lagi biar terhindar dari debu, dan (semoga) "bau baru"-nya masih nempel.
Profile Image for Marina.
2,033 reviews352 followers
March 8, 2017
** Books 60 - 2017 **

Buku ini untuk menyelesaikan Tsundoku Books Challenge 2017

Membaca berjamaah dengan Abo, Faizah Aulia, Anggun, Rafi, Wardah, Nurina, Eka F.A, dan Devi Diana

3,2 dari 5 bintang!

cerita My Neighbor Totoro yang bernafaskan The Little Prince

Inilah yang saya simpulkan setelah membaca buku ini. Betapa tidak saya dibuat takjub sekaligus terkejut dengan perjalanan si Bus Damri yang berkelana bersama-sama anak kecil yang bernama Beliau dan juga kecoak Rusia pintar yang bernama Nad. Mereka semua berjalan mengitari dunia sampai dengan luar angkasa mencari makna kehidupan. Masing-masing orang yang mereka temui ada yang bersikap baik ada juga yang bersikap buruk semuanya mendapatkan ganjarannya masing-masing. Tidak hanya itu mereka bertemu dengan kucing yang bisa bicara dan menceritakan kisah-kisah bijak tentang persaudaraan. Akankah perjalanan mereka akan mulus sampai akhir?

Jujur saya berhasil dibuat spaneng alias pusing membaca buku ini. Saya mengira buku ini adalah kisah Fantasi dan Fabel. Ternyata saya salah saudara-saudaraa buku ini juga memuat unsur magis/ surrealisme dan filosofi yang berlapis-lapis. Saya sampai dibuat tidak paham akan metafora-metafora yang disuguhkan di setiap helai halaman buku ini. Mulai dari adanya rumah berantakan sampai dengan kemunculan pohon yang melahirkan telur kehidupan? Rasanya daya nalar saya belum sampai ke dalam tingkatan menelaah lebih dalam jadi sementara cukup menjadi penikmat ceritanya dulu ya hehe.



Pada akhirnya kalau dikatakan menikmati bisa dikatakan saya menikmati perjalanan ajaib mereka tetapi kok disatu sisi saya berhasil mengerutkan kening ketika membaca buku ini. Saya salah sangka ketika buku ini bisa dibaca saat waktu senggang tetapi ternyata isinya sukses membuat saya pusing tujuh keliling >__<
Profile Image for Happy Dwi Wardhana.
241 reviews36 followers
March 21, 2017
Membingungkan. Seperti nama salah satu tokoh di novel ini. Di satu sisi, konsep yang diusung Ziggy sangat keren. Begitulah kira-kira hakikat iman, penghambaan diri, kepasrahan yang digambarkan melalui tokoh Saya dan Beliau. Di lain pihak, pengkultusan Beliau disini saya nilai keterlaluan. Hal tersebut membuat saya memicingkan mata bahwa tidak seharusnya zat yang dikultuskan berlaku begini dan begitu.

Di awal, saya berpikir bahwa Beliau ini adalah analogi 'tuhan' dalam skala kecil. Sang mahakuasa atas makhluk/benda 'sederhana' seperti bus, kecoa, kucing, ikan, boneka beruang dsb., dan bukan mahakuasa atas makhluk kompleks bernama manusia dengan akalnya. Jika demikian, gila juga idenya. Dapat dibilang ini adalah miniatur yang bagus tentang hubungan Tuhan dan hambanya.

Namun, kekaguman tersebut langsung menyusut di halaman 123:
"Semua hal di dunia; semua boneka, semua kecoa, SEMUA MANUSIA dibuat dengan tangan Beliau."
padahal sebelumnya tidak pernah disinggung manusia itu ciptaan Beliau. Semakin ke belakang semakin absurd. Beliau digambarkan menjadi mahasegala.

Dari titik itu, saya berusaha menerima ide tersebut. Baiklah, Beliau ternyata 'tuhan skala besar'. Tentu saja, saya juga melekatkan sifat-sifat Tuhan pada Beliau. Tetapi, gambaran tersebut semakin salah. Ini terlihat ketika Nad, si kecoa, meragukan kemampuan Beliau dalam segala hal. Nad berkata, mustahil bagi Beliau bisa menumbuhkan bunga bakung di pasir. Beliau yang mahamendengar pun segera membuktikan bahwa ia sanggup dan dengan gampangnya menumbuhkan bunga bakung di pasir pantai. Sekali lagi, jika Beliau adalah 'tuhan skala besar' dan saya melekatkan sifat-sifat Tuhan pada Beliau, maka ini tidak benar. Beliau disini memiliki arogansi dan Tuhan tidak.

Saya berpikir bisa jadi analogi yang saya buat tidak tepat; Beliau bukan gambaran Tuhan, ikan julung-julung bukanlah malaikat, bus DAMRI bukan nabi, dan si Jahanam bukan iblis. Tetapi karena semua deskripsi tokoh-tokoh tersebut memancing referensi yang dapat dari agama saya, maka novel ini jadi terkesan ngawur.

Saya juga berharap bahwa ada gambaran tentang trayek Dipatiukur-Leuwipanjang dan kehidupan bus DAMRI yang normal sebelum bepergian ke luar angkasa. Namun, masa-masa 'normal' itu hanya dibahas sekilas dan tidak terlalu detil.

Terlebih, saya seperti tidak menemukan benang merah antara satu bab dengan bab lainnya. Kesannya, novel ini tidak memiliki konflik besar. Hanya petualangan dari tempat satu ke tempat lainnya. Memang, di setiap bab terdapat pembelajaran rohani tentang penciptaan, takdir, hari akhir, kepercayaan, dan dosa/pahala, tetapi hal besar yang memayungi tema-tema tersebut kurang begitu terasa.

Mengutip dari Dewan Juri DKJ bahwa novel ini memiliki tingkat bahasa diatas rata-rata, menurut saya biasa saja. Dalam segi diksi tidaklah terlalu mewah, namun Ziggy memang pandai bermain struktur yang membuat novel ini terasa berkelas.

Putusan: bingung juga memberikan bintang untuk novel ini. Antara konsep yang hebat versus alur yang ngawur, akhirnya saya memberikan 3 bintang. Mungkin itu yang teradil.
Profile Image for Zulfy Rahendra.
284 reviews76 followers
November 13, 2017
Sepertinya saya harus nambahin satu shelf baru di Goodreads; namanya shelf Embuh. Dan buku ini akan masuk situ. Bareng sama kumcernya Dea Anugrah. Mungkin sama Maya-nya Jostein Gaarder juga. Yang akan masuk shelf situ adalah buku-buku yang bukan hanya bikin saya embuh sama ceritanya, tapi juga bikin saya embuh mesti kasih bintang berapa. Bukan karena ceritanya jelek, tapi karena saya mumet bacanya. Kalo Bakat Menggonggong emang sayanya yang ngga nangkep beberapa maksud cerpennya apaan, atau Maya yang emang saya rudet sumpah itu sama obrolan filosofisnya sampe saya ga paham lagi dan baca kalimat yang sama selama setengah jam tapi ngga nangkep maksudnya apaan, Semua Ikan sebenernya lebih 'nyampe' ke saya maksudnya, tapi.... terlalu.... giung kalo kata orang sunda mah. Kemanisan. Kebanyakan. Berlebihan. Tapi ya gimana lagi, toh dari awal ceritanya dibikin dongeng juga. Tapi ya gitu, saya jadi pusing. Duh ini gimana sih mau saya.

Emang saya aja kali ya yang overthinking, baca ini, baca tiap babnya, saya jadi mikir mulu. Kebanyakan mikir sampe saya ngerasa harus nemuin makna dari tiap bab. Bikin saya kurang nikmatin ceritanya. Malah jengkel sendiri kalo ngga nangkep maknanya apa. Kan sebel. Tapi harusnya bagus sih, pi, situ udah 28 taun, hambok ya baca buku yang bikin banyak mikir, jangan baca fantasi YA mulu...

Terlalu banyak metafora di buku ini. Bahkan bisa dibilang emang isinya metafora semua sih. Ga susah nyimpulin Beliau itu siapa, pelajaran-pelajarannya apa, hadiah, hukuman. Tapi yang paling bikin DHEG adalah si Damri yang ngajarin saya gimana cara mencintai Beliau. Itu serius deh bikin ketar ketir hati. Apalagi hati yang lagi galau lebih banyak mikirin si doi ketimbang Beliau. Duh, aku tertampar..
Profile Image for Maudi.
29 reviews24 followers
Read
November 30, 2022
"Ah, manusia memang kebanyakan kaget. Itu karena mereka punya terlalu banyak perkiraan. Jadi, kalau perkiraannya salah, kagetlah mereka."

Aku kagum sekaligus ngeri baca buku ini 😬 Buku-buku kak Ziggy slalu buat aku merasa seperti didongengin sama suara anak kecil gemas karena diksi yang dipakai menggemaskan sekali ❤️ Imajinasi Kak Ziggy di buku ini kuakui sangat tinggi dan menurutku cukup berani untuk menggambarkan Beliau sebagai Tuhan. Nah, di sini masalah yang bikin aku agak ngeri membacanya.

Kayaknya aku emang baru pertama kali baca karya sastra yang “kayak gini”. Maksudnya duh aku takut ngomongnya tapi maaf jujur aku agak terganggu sama karakter Beliau yang memiliki sifat seperti Tuhan dimana digambarkan sebagai sosok anak laki-laki istimewa bisa ini dan itu yang gak mungkin dilakukan oleh manusia biasa. Seperti bisa menciptakan bintang-bintang, manusia, kecoa, membuat dan mengubah cerita hidup para makhluk (takdir), dll. Sedangkan setauku di dalam agamaku (Islam), Tuhan gak boleh disamakan dengan makhluk. Iya sih, konsepnya emang tentang hubungan Tuhan dengan hamba-Nya dan bagaimana cara kita mau merepresentasikannya seperti apa tapi kurang sreg aja gitu soalnya penjelasan karakter Beliau ini cukup eksplisit mengarah ke sifat yang harusnya cuma dimiliki oleh Tuhan....

Sepanjang baca buku ini aku berusaha untuk membayangkan bahwa cerita ini hanya cerita fantasi biasa dimana Beliau berpetualang bersama Bus Damri, kecoa bernama Nadezhda, serta Ikan Julung-Julung di luar angkasa juga bumi dan tidak ingin terbawa untuk menyamakan Beliau sebagai Tuhan. Di beberapa bagian juga ada yang mirip kisah-kisah para nabi namun dikemas dengan tulisan khas kak Ziggy. Aku menangkap ada kisah Nabi Luth, ada kisah Iblis yang membangkang, dan kisah Nabi Ibrahim yang dibakar. Bahkan ada sosok anak laki-laki yang digambarkan seperti Dajjal bernama Jahanam. Di dalam bukunya pun kita disuguhi dengan ilustrasi-ilustrasi super cantik yang memanjakan mata.

Jujur aku terkesima dan kagum sama cara kak Ziggy membawakan cerita ini tapi kayak yang udah aku jelasin di atas, jadi aku memberi ⭐️3.5/5⭐️ untuk buku ini.
Profile Image for Arif Abdurahman.
Author 1 book71 followers
March 1, 2017
Sebelum Ziggy memberinya kehormatan sebagai tokoh utama novelnya, bus DAMRI memang sudah magis sejak dulu, khususnya bagi anak Unpad - Universitas Pangkalan DAMRI. Ziggy mengawinkan Antoine de Saint-Exupéry dengan Hayao Miyazaki, dan mengangkat si bus biru ikonik itu ke level yang lebih aduhai. Beberapa pemikiran filosofis yang diangkat sebenarnya banyak yg udah basi dan saya kurang puas dengan pengakhirannya, saya lebih suka akhir dari Di Tanah Lada. Yang pasti, saya salut dengan imajinasi Ziggy, dan bersyukur enggak ikutan sayembara DKJ 2016.
Profile Image for Deago.
244 reviews21 followers
February 21, 2017
4.0 dari 5 Bintang.

Ziggy Zezyazeoviennazabrizkie membuka mataku pada kemahakuasaan Tuhan dan bagaimana seharusnya kita mencintai-Nya.
“Tapi menurut saya, kalau Tuhan mau membuat sesuatu dengan tidak sempurna, dia bisa saja. Dia kan bisa melakukan segala hal; mungkin saja membuat sesuatu dengan begitu sempurna, mungkin saja membuat sesuatu dengan tidak sempurna.

Masalahnya kan manusia saja yang melihatnya dengan cara yang berbeda, membangun opini mereka sendiri tentang apa yang sempurna dan tidak sempurna.

Mereka anggap sesuatu ini, anggap sesuatu itu: padahal sebenarnya penilaian mereka itu tidak ada artinya. Sempurna itu hanya konsep buatan, diciptakan karena mereka-kita-suka menilai dan menghakimi satu sama lain. Yah begitulah manusia!”
Halaman 121

Ekspektasi awal:

image from: www.imdb.com
Realita:

image from: Facebook Ziggi Z.

Aku melakukan perjalanan bersama Beliau, melintasi ruang dan waktu. Menurutku kalimat ini sudah mewakili isi buku. Tokoh Aku (ada apa dengan covernya, Aku seharusnya berwarna biru) bertemu dengan beliau pada masa “Aku” sudah tua, tapi waktu tidaklah penting. Ceritanya nonlinear dengan latar tempat yang bisa dimana saja.

Karena kemampuan Beliaulah Aku dan Nad bisa melintasi ruang dan waktu. Beliau menciptakan galaksi dan boneka. Beliau adalah Yang Maha Kuasa (Rasanya ide ini sangat beresiko). Beliau menyayangi banyak hal tapi tidak segan pada mereka yang tidak takut pada-Nya.

Ziggy menggunakan sudut pandang Aku dengan ide dunia fantasi yang luar biasa. Tapi ide tersebut memang butuh deskripsi yang cukup banyak. Jika tidak mengikuti deskripsinya kita bisa kehilangan arah dan ketiduran meskipun gaya Bahasa Ziggy cukup ringan. Ziggy juga menggunakan banyak metafora dan terkadang dunia surealis yang berlebihan, yang mungkin akan menyenangkan bagi pecinta fantasi tapi sedikit berlebihan bagi saya.

Buku ini adalah perkenalanku dengan Ziggy, mungkin saya harus mencoba karyanya yang lain.
Profile Image for Sadam Faisal.
122 reviews19 followers
March 8, 2017
Aku, sebuah DAMRI butut jurusan Dipati Ukur-Leuwi Panjang (yang hilang dari peredaran menjelang Konferensi Asia Afrika & pertama kali naik ongkosnya masih 1800)
Beliau, seorang bocah dengan jubah yang kebesaran, hobi menjahit, bisa bikin apa saja
Ikan julung-julung yang melayang-layang
Nad, kecoa bule asal Rusia

Berpetualang mengitari bumi dan angkasa luas melintasi ruang dan waktu. Imajinasi dan fantasi yang luar biasa. Menyaksikan berbagai kejadian baik dan buruk, yang kesemuanya mendapat ganjaran masing2. Kisah2 yang bisa bikin merenung dan mikir pas selesai dibaca.

Ah ya begitulah, keren pokonya.
Profile Image for Hasan Fahri Pamona.
19 reviews6 followers
August 11, 2018
Ada yang khas dan selalu terulang dalam setiap hasil perlombaan / sayembara. Selera di pasaran akan beradu dengan selera juri. Ini sah. Dan akan selalu terjadi.

Novel Ikan karya Ziggy dalam pembacaan dua kali saya bukan untuk melacak sampai di mana hasil keputusan juri. Bukan juga untuk membandingkan karya lain di bawah juaranya. Dalam pembacaan kedua saya hanya ingin nyasar seperti yang diharapkan novel ini.

Harus diakui, kejelian para juri Sayembara DKJ punya penilaian yang mutlak harus dihormati. Dan saya mengagumi juri yang telah memeras 300-an lebih karya untuk menghasilkan yang terbaik ini.


Persoalan ejaan atau kepenulisan yang di atas rata-rata peserta lain saya abaikan. Ini jelas urusan juri. Tapi saya sebagai pembaca punya sesuatu di depan mata saya yabg saya baca, simak, resapi dan nikmati.

Juri DKJ 2016 jeli. Sekali lagi, ungkapan ejaan, kepenulisan yabg jauh dari typo dan bahasa saya abaikan. Tema yang diangkat dalam novel Ikan ini memang yang sangat urgen untuk Indonesia saat ini. Buat saya, sebagai pembaca, tema ini memang mengalahkan apa pun. Juri jeli. Saya salut. Mereka mencari jarum emas di antara jerami. Dan tema ini menjadi air di tengah kita yang sering karut marut-dan soal keimanan yang memang sungguh- semoga- menjadi penyejuk saat ini.

Sekadar salah huruf, ejaan, salah penempatan kata, atau diksi yang minim/ bahkan lebay, bisa diramu saat editing naskah sebelum cetak. Tapi memang novel Ikan ini sangat dibutuhkan kita saat ini. Salut.

Saya harapkan di tahun ini siapa pun juri melihat kedalaman tema dibanding cara penulisan. Bangsa Indonesia butuh apa? Pasti ada dalam peserta sayembara tahun ini.
Profile Image for Jess.
609 reviews141 followers
December 1, 2023
Suka banget sama metafor dalam buku ini, setiap chapternya bikin mikir dan selalu ada pelajaran yg bisa kita ambil.

If you like The Little Prince or The Alchemist, I recommend this book too!!

----
RE-READ (NOV 26-NOV 30, 2023)

“Mereka bilang, manusia adalah rangkuman dari jagad raya dalam bentuk makhluk hidup. Dua mata manusia adalah matahari dan bulan. Tulang belulang mereka sekeras batu, daging mereka adalah tanah, urat nadi mereka bagai sungai dengan denyutnya yang mirip debur gelombang air. Beliau menuangkan semua hal yang pernah dia buat dan dia cintai dalam satu tubuh—menjadikannya satu bentuk, dan memberikannya jiwa sendiri.”


Buku ini sukses menjadi favourite ku dari buku-buku yang ditulis oleh Ziggy. Terlalu banyak pelajaran, hal-hal baru yang sukses membuat ku takjub dan punya pandangan baru tentang hidup.

Kiasan dan analogi yang dipakai Ziggy pun menurut ku sangat tepat. Cerita tentang manusia dan penciptannya tapi dibuat dengan sangat magical dan bikin pembacanya juga secara aktif mengerti akan ceritanya.

Ada banyak jenis manusia yang diceritakan dari buku ini. Kadang memakai manusia sebagai bentuknya tapi juga bisa memakai benda dan hewan. Menurutku, penulisan ini ter-represent dengan sangat baik dan ada banyak double-meaning yang bisa didapatkan dari membaca buku ini.

Dari pandangan sebuah bus biru gendut yang mencintai Beliau, dan mulai mencintai dirinya dan orang yang dia temui. Pembaca akan belajar banyak hal. Bersyukur, dan mengerti bagaimana kita memang dibuat istimewa.

SUKA SUKA BANGET
Profile Image for OurValuedBookAlley.
8 reviews1 follower
June 25, 2018
As doctor’s suggestion for me to have 2 week-total bedrest, I have been reading several books in hope of getting loads of inspirations. And I came across this book, one of the best memorable so far.

What I highlight the most is the writer utilized some unique phrases and most fascinating figure of speech, in Indonesia language, we call it majas. “Majas Personifikasi, Majas Simbolik” and many others. The woman writer whose name is surreal hard to be read and to be written also made some strange analogies appearing in her book.
Such as:
✔️ God, the Holy creator, symbolized as “Beliau”
✔️ God’s angels, symbolized as Ikan Julung-julung” (fish)
✔️ A talking bus that can listen to passenger’s inner voices.
✔️ A talking cockroach
✔️ and many other living and abstract things that can talk, think, and act.

The first time you read the book, you will perhaps feel a bit dizzy gazing at complicated story plots, vocabularies... however slowly, you will be able to fully comprehend what this book is truly about.

Mind-blowing and one of a kind!


Ps: I read this in one day only since i can’t resist how wonderful it captivated my mind.
Profile Image for raafi.
907 reviews452 followers
February 19, 2017
Ulasan lengkap bertajuk Ketakutan yang Tersaji dalam Semua Ikan di Langit: http://bibliough.blogspot.co.id/2017/...

Pengandaian ilahiah yang dibawakan secara absurd.

Satu hal yang pasti tentang buku ini: suguhan kisah sangat baru dan segar. Mungkin pertimbangan inilah yang menjadikannya memelesat jauh dari naskah lainnya. Aku juga berpikir sama ketika buku ini disebut-sebut mengingatkan kepada "The Little Prince" karya Antoine de Saint-Exupéry seperti yang disampaikan oleh dewan juri Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta 2016. Aku yakin buku ini akan jadi pedoman kesusastraan dan inspirasi ide bagi penulis-penulis lain. Dan pembaca akan sedikit-banyak terpengaruh oleh kejadian-kejadian di dalam buku ini; pasti berbeda-beda. Pengaruh paling receh yang kudapat adalah ketika menaiki bus, mungkin aku tidak akan menginjak lantainya terlalu lama karena bisa jadi bus itu mengetahui semua rahasiaku sampai aib-aibku. Hahaha.
Profile Image for Heryani.
120 reviews22 followers
March 3, 2017
Udah beres dari minggu lalu tapi lupa astaga -.-

Takjub banget sama imajinasinya Ziggy. Sepanjang baca aku dibikin mikir, bener-bener mikir. Bener sih, pas di book-talk kemarin kalau buku ini dibilang buku spiritual sih, bener banget. Aku merasa perjalanan si Bus Damri bersama Beliau memang perjalanan spiritual dan penuh pembelajaran. Setelah baca ini, sebagai penumpang (enggak setia) Bus Damri, kayaknya aku agak kepengaruh enggak mau terlalu lama menjejakkan kaki di lantai bus, terutama yang jurusan Leuwi Panjang-Dipati Ukur, nanti semua isi hati dan kepalaku ketahuan sama si bus :)). Dan mungkin aku enggak bakal memandang kecoa dengan cara yang sama lagi setelah kenal dengan Nad hahaha. Keren lah bukunya.
Profile Image for fayza R.
227 reviews57 followers
Read
February 21, 2017
ngasih rate dan review nyusul, nanti kalo selesai ikut booktalk nya minggu ini xixixi
tapi yang pasti : ga ngerti apa yang mau disampaikan Ziggy huehehehehe, makanya mau ikut booktalknyaaa

rasanya baca totoro campur my lil prince, tapi genrenya fantasy - surealis kkk

soon yah!

btw, yg di bdg ada yg mau kesana juga ? #eaaa
ini Faizah lama banget dah bacanya, soalnya surealisnya agak kuat, awal2 masih oke, di tengah2 cocok buat jadi lullaby pengantar tidur nyenyak senyenyak bobo bayi~
Profile Image for Sheila.
476 reviews110 followers
November 16, 2020
Kalau ditanya, apa yang saya sukai dari buku ini :
- Tokoh yang naif dan polos, penuh rasa cinta tetapi tidak cuek dan mau kritis.
- Filosofis, setiap bab membawa pembacanya ke pemahaman yang lebih dalam lagi tentang cinta, kesetiaan, dan spiritualisme tanpa harus menyebut kata "Tuhan".
- Dan karena dua alasan di atas, buku ini akan saya bacakan kepada anak-anak saya kelak yang akan diikuti dengan diskusi mengenai makna dan respons yang dimunculkannya.

Buku ini indah karena terdiri dari kutipan-kutipan tentang cinta, hidup, dan makna.
Buku ini jenius karena membawa substansi yang berat (dan abstrak) melalui kacamata dan pola pikir sederhana. Kita dibawa untuk mengenal sosok Tuhan dari sudut pandang sebuah Bus Kota yang pindah trayek, dari bumi ke luar angkasa.
Buku ini spesial karena menggabungkan spiritualisme dengan imajinasi yang mendobrak. Bayangkan, diberi pemahaman tentang cinta kepada Tuhan oleh pohon-pohon yang bisa bicara.
Mungkinkah seluruh bagian angkasa ini dibentuk oleh kesedihan ikan-ikan, kesedihan makhluk-makhluk yang telah mati? Dan kebahagiaan Beliau, yang keluar sebagai titik-titik cahaya yang menjadi bintang, adalah upaya sia-sianya untuk menghilangkan kesedihan itu, sedikit demi sedikit? Inikah alasannya Beliau berjalan melintasi angkasa dan waktu: untuk menerangi langit?
Profile Image for Akaigita.
Author 6 books235 followers
April 2, 2017
Luar biasa! Novel ini ditulis dengan bahasa sederhana yang mengalir lancar, dan terus terang di setiap babnya membuat saya menerka-nerka cerita hidup kita yang mana lagi yang akan muncul.

Pertanyaan pertama dan yang tersisa setelah menamatkan novel imut ini:

Apakah Tuhan bersedia dipersonifikasikan seperti itu?
Profile Image for Oni.
646 reviews11 followers
February 14, 2017
serius.ini.bagus.banget.dan.memang.keren.
Profile Image for Nisa Rahmah.
Author 3 books105 followers
March 5, 2017
Disadari atau tidak, setiap penulis adalah tuhan bagi ceritanya. Mereka menciptakan plot dan membuat jalinan takdir bagi tokoh-tokoh di dalamnya. Mereka menggerakkan karakter tersebut dengan sebab-akibat yang sudah dirancang dengan niat, membiarkan sepercik takdir untuk menghiasi kisah-kisah itu. Mereka pula yang memberikan akhir yang menutup lembaran kisah tersebut. Setidaknya, kesadaran itulah yang saya dapatkan ketika selesai membaca Semua Ikan di Langit karya Ziggy yang ini.

Semua elemen cerita dalam kisah di dalamnya, berisi tentang imajinasi tentang banyak hal. Mulanya, kau akan mengira bahwa ini adalah kisah fantasi biasa, yang disajikan dalam sudut pandang saya yang adalah sebuah Bus Damri (selanjutnya saya juga akan menyampaikan dengan nama lain: Saya) jurusan Dipatiukur-Leuwipanjang. Namun, dalam perjalanannya, kau akan menemukan makna. Banyak makna dan alegori tentang kehidupan tersaji dengan indah di sini; makna baik dan buruk, tentang cinta dan benci, ketakutan-ketakutan, dan tentang penghambaan pada Tuhan. Cerita tentang spiritualitas manusia disampaikan melalui analogi-analogi yang berada pada sudut pandang tokoh yang tidak lazim: Bus Damri, kecoa, bahkan seorang anak kecil.

Saya merasakan kesusahan ketika sedang menggarap ulasan ini. Bagaimana tidak, bahkan ketika membacanya pun, ledakan emosi yang muncul dari saya serupa roller coaster sedang bergerak menjalani lintasannya yang tidak lazim. Ada titik di mana saya memahami konteks yang sedang Ziggy bicarakan, ada pula kalanya saya begitu takut, teramat sangat takut dengan kedewaan imajinasi penulis yang begitu mencengangkan. Lalu, pada akhirnya, sebuah pemahaman muncul yang membuat saya memberikan apresiasi besar pada karya ini. Dengan pemahaman menyeluruh dari elemen buku ini, saya rasa PANTAS (dengan huruf kapital) buku ini menjadi pemenang utama (dan satu-satunya) dalam Sayembara Novel DKJ. Ya, komentar ini memang belum valid karena saya belum membaca novel pemenang unggulan lainnya sebagai pembanding novel ini. Namun, melihat keseluruhan kisah ini, saya bisa memastikan bahwa Semua Ikan di Langit melampaui ekspektasi tentang dimensi-dimensi kelayakan sebuah karya menjadi juara. Mulai dari plotnya yang teramat sangat tidak biasa, lalu kemampuan penulis dalam meramu ceritanya, dan ketepatan penulis dalam merancang universe dalam ceritanya.

Sebuah cerita fantasi tidak dikatakan absurd (meskipun tidak nyata dan tidak masuk akal), ketika elemen-elemen yang dikandungnya tersaji dengan logis. Bus Damri tidak hanya sekadar sebuah benda mati ketika penulis memberikan nyawa padanya. Kemampuan membaca pikiran manusia dari lantai yang dipijak mereka (dan ini konsisten dengan tokoh Beliau yang tidak pernah menginjakkan kaki di sana sehingga Saya tidak bisa membaca isi kepala Beliau), Saya yang menangis melalui kaca spion, Saya yang ketika marah menyemburkan asap dari knalpot, dan masih banyak perilaku manusia lain yang dilakukan oleh Saya ini. Lalu, kekonsistenan Nad si Kecoa yang cerdik, sehingga membantu Saya menginterpretasikan ruang dan waktu yang tengah berjalan saat itu. Bagi saya, selama membaca Semua Ikan di Langit, saya menikmati berfantasi bersama Ziggy dengan tidak mengeluhkan plot hole atau kerancuan kontennya di sana.

Perjalanan Saya yang begitu biasa, melintasi trayek Dipatiukur-Leuwipanjang yang dipenuhi oleh manusia-manusia dengan segala macam isi pikiran mereka, menjadi tidak biasa ketika Beliau datang dan menjadi salah satu penumpangnya. Saya tahu bahwa Beliau istimewa ketika Saya menyadari Beliau tidak menginjakkan kaki di lantai bus sehingga Saya tidak bisa mengintip isi pikiran Beliau. Sesuatu yang tidak biasa tentu memancing rasa penasaran, kan? Bahkan jika yang mengalaminya sebuah bus damri. Perjalanan itu menjadi luar biasa ketika Beliau mengajak Saya pergi bertamasya melintasi ruang dan waktu bahkan hingga sampai ke angkasa luar. Tamu mereka pertama adalah seekor kucing dari kamar paling berantakan di seluruh dunia (saya yang kamarnya tidak pernah rapi merasa tersindir, haha). Dan dari pertemuan-pertemuan lainnya, Saya berkenalan dengan Nad, seekor kecoa yang anaknya sudah mati menjadi ikan julung-julung yang mengikuti Beliau ke mana saja. Lalu, perjalanan itu terus saja berlangsung, menemukan mereka dengan tokoh-tokoh lain dan cerita-cerita luar biasa para penumpangnya.

Selengkapnya >> http://resensibukunisa.blogspot.co.id...
Profile Image for Dhamala Shobita.
Author 7 books15 followers
March 6, 2017
Menyelesaikan buku Ziggy dalam waktu sebulan bukan berarti buku ini membosankan untuk dibaca. Membawa bus damri sebagai tokoh 'saya' saja sudah membuat SIdL cukup unik. Ditambah kisah perjalanan lainnya membuat buku ini sangat menarik. Waktu lama saya ketika membaca disebabkan karena butuh pemahaman dan jeda ketika saya membaca bagian-bagian dalam buku, jadi tidak bisa diburu-buru.

'Saya' berkeliling dengan Beliau yang mengenakan mantel kebesaran dan mengambang, lengkap dengan ikan julung-julung yang beterbangan. Mereka mengunjungi banyak tempat di waktu yang berbeda. Bertemu dengan Nad si kecoa, Chinar, kakek tua pembuat sepatu, dan masih banyak lagi. Pertemuan mereka menyuguhkan banyak cerita. Cerita yang nantinya bisa kita tilik dan pelajari.

Rangkaian diksi Ziggy tidak rumit, cenderung sederhana dan mudah dimengerti. Buku ini sekilas membuat saya teringat pada Le Petite Prince, tentu saja dengan bus Damri sebagai pencerita. Setelah ini, mungkin saya akan mengingat bus Damri sebagai 'sesosok' bus yang berbeda, juga mengingat kecoa sebagai Nad. Sekali lagi, Ziggy berhasil membuat saya terkagum pada tulisannya.
Profile Image for Muhammad Rajab Al-mukarrom.
Author 1 book27 followers
February 11, 2017
Superb! Brilliant! Enchanting!

This one is too far better than "Di Tanah Lada". I mean T O O - F A R - B E T T E R!
Ziggy takes her skills to the high level.

Dari awal sampai akhir sangat menikmati alur cerita novel ini. Terlihat seperti The Little Prince, tetapi kisahnya lebih terasa dekat dan pesannya sampai kepada pembaca dengan cara-cara yang tak terduga--kadang samar, kadang jelas, dan kadang-kadang begitu kabur.

Semua pujian, yang disampaikan melalui maklumat pertanggungjawaban, dari Dewan Juri Sayembara Novel DKJ 2016 terhadap novel ini tatkala masih berupa 'naskah' sepertinya memang betul adanya. Yang membuat para pemenang unggulan lainnya tampak berada jauh di belakang. Jika ada yang belum membaca isi maklumat pertanggungjawaban dewan juri untuk Semua Ikan di Langit, ini dia:

Pemenang Pertama:
Semua Ikan di Langit (256)

Naskah Semua Ikan di Langit adalah adukan yang sangat memikat antara cerita anak, cerita fantasi, fiksi ilmiah, dongeng, cerita berbingkai dan mitos penciptaan dunia. Ia dibuka dengan narasi yang mengeluarkan aroma inosens yang mengingatkan kami kepada The Little Prince karya Antoine de Saint-Exupery. Dalam sudut pandang anak-anak (yang cerdas dan terbuang) kebebasan dan petualangan hadir dalam pelbagai bentuk. Bumi, langit dan angkasa raya bukan lagi kotak-kotak bersekat, begitu pula lapis-lapis waktu. Para tokoh naskah novel ini bertualang ke ruang angkasa, bolak-balik antara Bandung abad ke-21 dan Auschwitz 1944, lalu kembali lagi ke angkasa yang lepas dari perhitungan waktu manusia. Cerita bergerak berdasarkan penuturan sebuah bus kota dengan tokoh utama seorang anak lelaki yang disapa “Beliau” dan punya kekuatan Ilahiah dalam menciptakan segala sesuatu.

Naskah Semua Ikan di Langit adalah serangkaian eksperimentasi yang tetap menyesuaikan diri pada bentuk-bentuk yang sudah ada. Ia ditulis dengan keterampilan bahasa yang berada di atas rata-rata para peserta Sayembara kali ini. Bukan hanya kemampuan mengorganisasikan setiap elemen novel yang tampak unggul, tetapi kemampuan pengarang dalam menata kalimat demi kalimat memperlihatkan kemahiran yang nyata dan langka. Bahasa Indonesia yang digunakan penulis sangatlah bersih. Kalimat-kalimatnya kokoh dan jauh dari salah cetak. Bahasa Indonesia baku berkelindan dengan ragam cakapan Jakarta, deskripsi berbaur dengan tuturan tokoh, dan semua itu berlangsung dengan sangat mulus. Plastisitas bahasa membuat naskah ini prosa sekaligus puisi. Kendati demikian, watak puitis ini tidak membuat alurnya tersendat, melainkan terus membawa pembacanya dalam arus metafora yang berbinar di setiap titiknya. Cara penceritaannya santai, musikal dan pada bagian-bagian lain tampak menyedihkan dan getir. Inti ceritanya sejatinya tidak secerah pembungkusnya: perjuangan, perjalanan, kekecewaan, kehancuran, kerinduan. Pada akhirnya, ia adalah naskah novel yang mampu merekahkan miris dan manis pada saat bersamaan.

Perbedaan mutu yang tajam antara Pemenang Pertama dan naskah-naskah lainnya, membuat kami tidak memilih pemenang-pemenang di bawahnya. Karena itu, kami memutuskan Tidak ada Pemenang Kedua dan Pemenang Ketiga. Kendati demikian, kami memilih sejumlah naskah yang meski tidak secemerlang Pemenang Pertama, masih menunjukkan sejumlah keunggulan. Naskah-naskah ini kami sebut Unggulan.
Profile Image for Alvina.
732 reviews120 followers
February 21, 2017
"Saya pernah menjadi bus dalam kota biasa. Lalu, saya terbang."


Semua ikan di Langit disebut sebut novel fantasi, berkisah tentang perjalanan sebuah Bus kota di luar angkasa bersama seorang anak kecil, ikan julung-julung yang terbang dan seekor kecoa. Mereka melalui banyak petualangan dan bertukar cerita dengan berbagai makhluk yang mereka temui.
Awal membaca cerita ini sih saya agak kagok karena fantasinya bukan seperti dugaan saya.

Fantasinya lebih terasa filosofis, penuh perbandingan dan pengandaian. Tapi setelah makin jauh, saya cukup enjoy membacanya dan kepala tak lagi pusing menalarkan isi cerita. Pokoknya baca aja, lahap aja, karena setelah halaman demi halaman, baru saya mengerti sedikiiit tentang kisah si bus damri ini. Sejauh ini baru Semua ikan di Langit sih, novel Fantasi Ziggy yang saya baca. Dan kalau saya simpulkan, saya lebih suka baca novel thrillernya Ziggy daripada fantasinya. XD

Review lengkap menyusul
Profile Image for Willy Akhdes.
Author 1 book15 followers
May 29, 2017
Tidak salah karya Ziggy Z*****viennazabrizkie yang ke20sekian ini menjadi Pemenang Tunggal Sayembara Novel DKJ 2017. Ini adalah novel lokal paling 'berisi' diantara beberapa bacaan saya dalam beberapa bulan terakhir. Dengan suguhan cerita fantasi khas Ziggy, novel ini lebih dari sekedar permainan imajinasi tanpa batas yang melibatkan bus Damri trayek Dago-LeuwiPanjang, kecoa dan ikan julung-julung yang berpetualang ke seluruh pelosok angkasa raya bersama seorang bocah yang dipanggil sebagai Beliau.
Full review: http://willy-akhdes.blogspot.co.id/20...
Profile Image for Amalia .
47 reviews6 followers
November 25, 2021
nangis... rasanya mau nangis.. tapi air mata nggak mau keluar, cuma keluar sedikit. buku ini indah banget, awal baca aku berpikir ini buku absurd abis!! lanjut ke bagian tengahnya yang super seru, sampe ke bagian di mana buku ini bikin heartwarming banget, rasanya mau baca buku ini 100x karena memang ada bagian yang nggak dimengerti.

buku ini tiap partnya ada cerita yang unik tapi indah, tiap part selalu ada pesan yang disampaikan buat para pembaca. luar biasa, ini buku pertama kak Ziggy yang aku baca, jadi penasaran sama buku lainnya. Thank you buat penulis udah nulis cerita seindah ini!
Profile Image for ayens ♡.
48 reviews8 followers
August 16, 2022
wow...... mindblowing! aku baca buku ini di ipusnas secara gak sengaja hahaha dan ini buku karya kak ziggy pertama yang kubaca. di beberapa halaman awal, aku gak paham sama alur ceritanya karena emang iseng banget dapet buku ini, bahkan sinopsis nya aja aku gaktau🥲👍 setelah belasan halaman kubaca dan masih belum paham, akhirnya aku searching sinopsis & beberapa reviewnya. TERNYATA, aku yang dimaksud di cerita ini adalah bus damri🥹 out of the box banget, aku gak nyangka hahaha pantesan bingung pas awal baca karena ceritanya beda dari cerita-cerita yang pernah aku baca. pembawaan kak ziggy dalam menulis cerita ini bagiku beneran unik bgt. selain itu, kita juga dibawa ke dalam dunia fantasi yang seruuu! gak pernah kepikiran sama aku kalo bakal baca cerita kayak gini jujur. gimana ya, aneh rasanya tapi nagih gitu🫠 keren dah. kayaknya aku harus baca karya kak ziggy yang lain untuk membiasakan diri dengan pembawaan cerita dan imajinasinya yang luar biasa! 😍
Profile Image for Rayya Tasanee.
Author 3 books23 followers
February 13, 2017
Saya berekspektasi buku ini bertema transendental sejak membaca info tentang pengumuman Sayembara Novel DKJ 2016 bahwa novel yang menjadi juara pertama berjudul Semua Ikan di Langit.

Konflik utama dalam novel ini memang tak menonjol. Namun, ada pesan kuat yang berhasil disampaikan oleh Ziggy dengan cara yang halus, melalui kisah perjalanan ‘saya’ dan ‘Beliau’. Saya adalah bus Damri warna biru, Beliau adalah anak lelaki kecil dengan mantel biru yang kebesaran. Tetapi Beliau bukanlah anak biasa. Beliau tak berbicara, mengambang di dalam bus, dan suka menjahit. Beliau selalu dikelilingi ikan julung-julung. Ikan julung-julung memiliki rahang bawah yang panjang seperti jarum suntik. Tubuhnya memanjang dan tidak gemuk (ini saya search dulu di Google). Hehe. Pada cover-nya, yang tergambar adalah bentuk ikan pada umumnya (yang sering kita gambar ketika kecil), seperti ikan nila. Agak kurang relevan, but it's okay. Ilustrasi sampulnya menarik.

Perihal ide, novel ini terbilang out of the box. Menurut saya, novel semacam ini hanya bisa ditulis oleh seseorang yang memiliki imajinasi tinggi. Tidak mengherankan mengapa isinya kental dengan nuansa fantasi, karena Ziggy sudah banyak menulis novel fantasi. Ada sedikit kemiripan dengan The Alchemist-- seseorang yang punya kekuatan di luar logika manusia. Ada pula kemiripan dengan The Little Prince, tentang anak kecil bermantel merah yang berjalan-jalan mengelilingi semesta (perbedaannya di warna mantel :D).

Saya menunggu momen yang menyinggung tentang Tuhan dan kontemplasinya. Dan saya temukan secara gamblang pada halaman 120:
Ucapan Tuhan itu membingungkan—seperti dijelaskan pelajaran filsafat oleh professor, sementara kita masih belajar bicara. Makanya Dia berikan kita otak, bukan? Kita kan punya otak yang dimaksudkan Dia untuk digunakan berpikir; jadi kalau kita memikirkan Dia, justru saya rasa, itu adalah bentuk pujian dan syukur yang jauh lebih baik daripada menerima ini-itu secara bulat-bulat.

Dewan Juri Sayembara Novel DKJ 2016 menyampaikan bahwa Semua Ikan di Langit ditulis dengan keterampilan bahasa yang berada di atas rata-rata para peserta. Memang benar, bahasanya enak dibaca, tak ada repetisi yang mengganggu. Serta tak banyak typo. Hanya ada beberapa yang tak sesuai EYD. Seperti halaman 120 di atas, dalam bahasa Indonesia, penulisan ‘professor’ seharusnya ‘profesor’, dengan 1 saja huruf s. Kalaupun memang harus ditulis sesuai bahasa Inggris, mestinya dicetak miring. Tapi ini bukan ketidaktelitian yang berarti.

Novel yang banyak unsur fantasinya ini memang bukan genre favorit saya, karena banyak hal absurd, atau barangkali surealisme dalam dongeng? #CMIIW karena saya tidak mendalami teori sastra. Tapi saya beri bintang 3,7 untuk:
- idenya yang out of the box
- cara Ziggy menuturkan cerita dengan sangat baik
- ilustrasi isi yang indah, yang dibuat sendiri oleh Ziggy. Keren!

Hanya saja, saya tak berhasil larut dalam suasana batin yang dialami tokoh bus Damri. Jadi terasa agak flat, tapi tetap saja ini novel yang memukau karena belum tentu semua penulis Indonesia memiliki imajinasi seluas Ziggy.

http://klausarayya.blogspot.co.id/201...
Profile Image for Yuu Sasih.
Author 6 books46 followers
Read
May 9, 2017
DNF at page 109. No rate.

Saya jarang memutuskan DNF, seringnya saya mengalihkan perhatian dulu ke buku lain untuk kembali kemudian--lalu lupa dibaca lagi.

Review saya murni ceracauan biasa, jadi akan ditaruh di dalam kurungan spoiler supaya nggak bikin eneg.

Displaying 1 - 30 of 824 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.