S.H. Mintardja atau Singgih Hadi Mintardja adalah seorang pionir cerita silat dari Yogyakarta. Karyanya bernuansakan sejarah dan dunia persilatan di Tanah Jawa.
Buku ini juga merupakan novel silat dengan setting jaman peralihan dari kerajaan demak - kerajaan pajang ke kerajaan mataram. Bagi sebagian pelanggan harian Kedaulatan Rakyat - Yogya cerita bersambung Api di Bukit Menoreh yang ada di harian itu merupakan bagian yang tidak terlewatkan. Itu menunjukkan kepiawaian penulisnya dalam menyesuaikan cerita silat klasik dalam konteks kekinian. Tokoh Agung Sedayu merupakan lakon buku ini.Seperti Buku Nogososro Sabuk Inten, Buku Api di Bukit Menoreh merupakan karya monumental yang pernah dimuat sebagai cerber selama bertahun-tahun di Harian kedaulatan Rakyat Jogja. Bahkan bisa jadi Api di Bukit Menoreh merupakan cerita bersambung (cerber) koran paling panjang di Indonesia atau bahkan dunia. Seingatku Api di bukit menoreh sudah muncul sejak tahun 1970 dan terus ditulis oleh SH Mintarja sampai beliau meninggal dunia tahun sembilan puluhan. Karena beliau meninggal dunia, maka cerita Api di Bukit menoreh ini kayaknya menggantung (tidak tuntas). produktifitas SH Mintarja dalam menulis cerita silat ini mungkin hanya bisa ditandingi oleh Asmaraman S. Khoo Ping Ho yang menulis banyak cerita silat Cina.
Pernah baca beberapa serinya. Waktu itu belinya di tukang koran yang ada di kantor bokap. Tidak lengkap sayangnya. Sekarang ada di sini. Jadi girang!!!
karena nyari buku2nya yg dulu sempet kubaca nggak ada so nyari ibuk-nya, eh dapet... walopun belom smua tp sabar menanti ternyata ada 396 jilid, kawan!
Api di Bukit Menoreh adalah sebuah seri buku karangan S. H. Mintardja. Seri buku ini tidak selesai sampai ia meninggal. Dalam seri itu terdapat 396 buku. Settingnya diawali dengan pecahnya Kerajaan Demak dan pertarungan antara Djipang dengan Padjang. Sisa-sisa lasykar Arya Penangsang dengan tokoh Tohpati, murid Kian Mantahun, Maha Patih Djipang memimpin perlawanan secara gerilya. Sebagaimana diketahui, pada episode inilah Jaka Tingkir menggantikan Sultan Trenggana dan membawa pusat pemerintahan ke Padjang. Pada episode ini jugalah, Sutawidjaya (Kelak menjadi Panembahan Senopati, Raja Mataram Pertama didampingi Kiai Juru Martani sebagai Patih) mulai menunjukkan tajinya untuk kemudian melahirkan kerajaan Mataram. Episode paling menarik dari kedua tokoh seperguruan ini dikisahkan dalam episode kedua, JALAN SIMPANG. Swandaru selalu menilai diri terlalu tinggi karena Agung Sedayu selalu terluka melawan tokoh-tokoh sakti yang mulai rajin bermunculan di atas jilid 100. Padahal, melawan tokoh-tokoh ini justru semakin mematangkan Agung Sedayu. Ilmunya meningkat pesat, dan memperoleh pengasihan dari Guru keduanya yang meminjamkan kitabnya dan juga petunjuk Pangeran Benawa dan Raden Sutawidjaya dalam meningkatkan Ilmu. Episode seudahnya adalah episode pengembaraan Glagah Putih, adik sepupu AGung Sedayu sekaligus muridnya. Sementara Agung Sedayu menempah istrinya dan juga menempa dirinya dengan kitab gurunya, Kiai Gringsing.
kesan umum thd buku ini: penceritaan lambat dan bertele-tele. namun begitu kita memasuki inti cerita, yi perubahan watak dan sejarah mataram baru, buku ini menawarkan kenikmatan tersendiri.
pertama kali membaca bagian pertama (jilid 1-100) waktu kelas 5 SD. lalu membaca ulang tn 2008.
SHM memiliki pendekatan menarik dalam menyelesaikan konflik antar manusia. selalu, bukan dendam dan kebencian yg dibiarkan bersimaharajela. namun kelembutan, keteguhan hati, pengorbanan diri.
konflik menarik waktu "pertobatan" sumangkar, kegundahan hati tohpati yg tetap perwira laksana kumbakarna adik rahwana, pertempuran di tambak wedhi dan perang di menoreh. banyak sisi lain.
perubahan sikap agung sedayu menjadi seorang yg dewasa dan bisa mengatasi kelemahan hatinya, termasuk episode yg mempengaruhi perkembangan sikap saya.
serial silat jawa maha karya SH Mintardja yg satu ini sekarang lagi banyak dinanti-nanti di website-nya mas Rizal http://www.cersiljawa.blogspot.com secara tiba-tiba beliau mogok untuk mengipload lanjutan serial tsb. Terakhir adalah Bab-60 dan sudah berhenti lebih dari sebulan. Hal ini menimbulkan keresahan bagi para penggemar yg mengikuti lanjutan serial itu, sehingga ada salah satu rekan yg membuat weblog alternatif untuk mengisi kekosongan tersebut di http://adbm2.wordpress.com... Tapi naga-naganya juga akan macet dijalan, mengingat bahan mentahnya sudah habis...
Mudah-mudahan mas Rizal dan team segera melakukan penampakan dan melanjutkan serial tersebut agar para penggemar tidak kecewa...
Api di Bukit Menoreh was a long series of books, I read those books mostly because my family is a big fan of SH Mintarja, it was Javanese martial art story with heavy content of Java history and cultures. Since I'm a Javanese so we love to read it. It took place on Majapahit era. Kind of surprise finding the tittle on goodreads though. The main hero named Agung Sedayu. If you are a javanese history fan, must read it deh.
bercerita tentang pangeran benawa (kalau tidak salah dengan jejak di balik kabut). agak lupa, tapi buku inilah yang mengantarkan saya menjadi seorang kutu buku, selain panyebar semangat. untuk ukuran anak kelas 2 sd, yang saya ingat, saya terkesan dengan deskripsinya. seolah-olah saya bisa masuk ke jaman tersebut. membaur dengan penjual dawet di pasar, bertemu telik sandi, dst
mulai baca sejak jaman SD dan sampai sekarang masih terkagum-kagum dengan kesesuaian setting sejarah yang di bangun, yaitu masa-masa pergolakan di masa awal pajang dan awal berdirinya mataram islam. SHM tampaknya berusaha me"rasional"kan berbagai mitos yang mengiringi kenaikan takhta Sutawijaya di atas tanah mentaok.
Buku cerita silat yang unik, asli indonesia dengan nuansa jawa yang kental. Ada 396 jilid. satu jilid terdiri dari 80 halaman. Sayang pengarangnya keburu meninggal sebelum cerita silat ini tuntas.