Bagaimana caranya melupakan cinta yang kamu pikir akan bertahan selamanya?
Di usia 22 tahun, Sabrina Agi Penta merasa dirinya sudah siap untuk mengucapkan janji sehidup semati. Sabrina yang selalu bertanya-tanya makna dari kebahagiaan, merasa pernikahan adalah sebuah jawaban. Terlebih setelah melihat kakaknya, Laisa, menikah dan bahagia.
Namun, keinginan itu terpaksa Sabrina lepas setelah kepergian pria yang dia pikir akan terus bersamanya, juga akan mencintainya selamanya. Sabrina dihadapkan pada kenyataan bahwa mungkin, selamanya hanya bertahan selama beberapa tahun saja. Bahagia seperti yang dimiliki kakaknya hanya sebatas angan untuknya.
Ketika lima tahun berlalu dan Sabrina kembali berhadapan dengan cinta yang telah dia kubur, mampukah gadis itu menerima kesempatan yang terulur? Atau mungkin, Sabrina akan memilih untuk tetap menjaga hati, menolak terluka untuk kedua kali...
(Spin off dari Painting Flowers dan Painting Scars, bisa dibaca terpisah)
Sukaaaa 🤩🤩🤩 meskipun tidak ada Gavin disini. Tapi ada Nata dan Mindut 😆. Tapi banyak pelajaran yang bisa diambil dari novel ini, misalkan tentang menjaga komunikasi biar tidak salah paham, tentang mencintai membuat kita ingin menjadi lebih baik lagi. Pokoknya baca deh 👌🏼.
Dari prolognya saja, sebenarnya sudah sedikit terlihat ceritanya akan bermuara di mana. Tapi, perlu diingat cerita yang bisa ditebak bukan berarti tidak bagus. Juga sebaliknya, cerita yang sulit ditebak tidak melulu bisa dibilang bagus.
Di buku ini, pemeran utama dimainkan oleh Sabrina—adik Laisa, tokoh utama di buku 1 & 2 dalam series ini. Jadi, ceritanya memang tidak berkesinambungan dengan buku sebelumnya, tapi tetap disarankan untuk membaca dulu buku 1 & 2 jika ingin memulai baca buku ini. Karena akan ada cameo dan flashback dari buku sebelumnya.
Saya suka dengan ceritanya. Saya perhatikan dari buku-buku sebelumnya yang saya baca, sepertinya penulis tertarik dengan drama keluarga yang cukup kental. Tapi ada catatan di bagian pengembangan karakter. Saya rasa, karakter saat usia awal dua puluhan dan akhir dua puluhan terkesan sama saja.
Buku ini ceritanya lebih ringan dibanding dua buku sebelumnya. Jadi, sangat cocok buat dibaca saat bosan dengan rutinitas. Secara keseluruhan, buku ini cukup oke. 👍🏻
Aku dibuat menangis saat sampai di halaman 241, bagaimana hati seorang Nata hancur lebur saat Sabrina tak pernah bisa memandangnya sebagai Nata, lelaki yang utuh dgn segala perasaan tulusnya.
Tetapi konfliknya tidak sesederhana itu, Rudolfo🤦🏼♀️
Ada banyak konflik yang dieksekusi cantik oleh sang author. Bikin greget, pengen nangis, pengen nimpukin Yoga, dan pengen cepet kelar bacanya sampai akhir🤭😂🤭
Aku bacanya 3 jam tanpa berhenti karena begitu masuk bab ke-2 rasanya ngga mau lepas. Page turner banget novelnya Kak @nureesh_vhalega ini.
Aku belajar banyak dari Another You Another Way ini. Novel yang memberi pencerahan banget buat berdamai dengan segala luka dan cerita masa lalu.