Maman Firmansyah > Maman's Quotes

Showing 1-30 of 279
« previous 1 3 4 5 6 7 8 9 10
sort by

  • #1
    Steven D. Levitt
    “Morality, it could be argued, represents the way that people would like the world to work, wheareas economics represents how it actually does work.”
    Steven D. Levitt, Freakonomics: A Rogue Economist Explores the Hidden Side of Everything

  • #2
    Steven D. Levitt
    “The conventional wisdom is often wrong.”
    Steven D. Levitt, Freakonomics: A Rogue Economist Explores the Hidden Side of Everything

  • #3
    Steven D. Levitt
    “In the United States especially, politics and economics don’t mix well. Politicians have all sorts of reasons to pass all sorts of laws that, as well-meaning as they may be, fail to account for the way real people respond to real-world incentives.”
    Steven D. Levitt, SuperFreakonomics: Global Cooling, Patriotic Prostitutes And Why Suicide Bombers Should Buy Life Insurance

  • #4
    Steven D. Levitt
    “When Al Gore urges the citizenry to sacrifice their plastic shopping bags, their air-conditioning, their extraneous travel, the agnostics grumble that human activity accounts for just 2 percent of global carbon-dioxide emissions, with the remainder generated by natural processes like plant decay.”
    Steven D. Levitt, SuperFreakonomics: Global Cooling, Patriotic Prostitutes And Why Suicide Bombers Should Buy Life Insurance

  • #5
    Steven D. Levitt
    “When the solution to a given problem doesn’t lay right before our eyes, it is easy to assume that no solution exists. But history has shown again and again that such assumptions are wrong. This is not to say the world is perfect. Nor that all progress is always good. Even widespread societal gains inevitably produce losses for some people. That’s why the economist Joseph Schumpeter referred to capitalism as “creative destruction.” But humankind has a great capacity for finding technological solutions to seemingly intractable problems, and this will likely be the case for global warming. It isn’t that the problem isn’t potentially large. It’s just that human ingenuity—when given proper incentives—is bound to be larger. Even more encouraging, technological fixes are often far simpler, and therefore cheaper, than the doomsayers could have imagined. Indeed, in the final chapter of this book we’ll meet a band of renegade engineers who have developed not one but three global-warming fixes, any of which could be bought for less than the annual sales tally of all the Thoroughbred horses at Keeneland auction house in Kentucky.”
    Steven D. Levitt, SuperFreakonomics: Global Cooling, Patriotic Prostitutes And Why Suicide Bombers Should Buy Life Insurance

  • #6
    “Keluarga Indonesia, produk sejarah pendidikan nasional dan menjadi salah satu tema utama buku-buku pelajaran sekolah, mencerminkan gambaran yangmembantu perumusan identitas Indonesia sebagai bangsa yang besar. Gagasan ini secara konstan teruji oleh reproduksi harian jaringan perluasan keluarga-semu, yang berperan penting dalam skenario nasional Orde Baru.”
    Saya Sasaki Shiraishi, Pahlawan-pahlawan Belia: Keluarga Indonesia dalam Politik

  • #7
    “Untuk mencari asal-usul penggambaran keluarga nasional, selain membaca buku-buku pelajaran, saya juga menelusuri kembali sejarah nasional Indonesia”
    Saya Sasaki Shiraishi

  • #8
    “Sebuah majalah anak-anak menggambarkan pengalaman bandara dari sisi lain pagar.”
    Saya Sasaki Shiraishi

  • #9
    “Antar-jemput di Jakarta biasanya dilakukan dengan mobil. Suatu kali seorang pria muda kelas menengah berkisah, suatu keluarga yang tidak memiliki mobil di Jakarta akan merasa miskin.Pengamatan sepintas saja terhadap jalanan di Jakarta sudah meneguhkan pendapat itu.”
    Saya Sasaki Shiraishi

  • #10
    “Novel laris yang terbit akhir 1970-an, Arjuna Mencari Cinta, dimulai dengan peristiwa dicabutnya hak Arjuna, seorang remaja SMU dari sebuah keluarga kaya, untuk memakai mobil dinas ayahnya.”
    Saya Sasaki Shiraishi

  • #11
    “Bagi rakyat kecil, hal itu berarti memiliki akses jalan belakang, melalui koneksi pribadi, terhadap berbagai hak istimewa yang memperkaya pihak lain. Setiap kali muncul kebutuhan, mereka akan berusaha mencari atau menjalin berbagai koneksi pribadi. Setiap kali kebutuhan mereka terpenuhi, berbagai koneksi pribadi tersebut diperkuat, sementara pemisahan dua dunia tetap seperti semula. Meskipun kebutuhan mereka tidak terpenuhi, pihak yang kecewa tetap percaya bahwa hal itu terjadi karena hubungan mereka tidak cukup baik, atau karena mereka sendiri membuat kesalahan yang mengacaukan segalanya.”
    Saya Sasaki Shiraishi

  • #12
    “LEmahnya kontrol masyarakat terhadap pemerintah jarang dipahami sebagai masalah struktur politik, melainkan perkara hubungan pribadi sehari-hari, yang jika tahu caranya justru diharapkan untuk bisa dimanipulasi.”
    Saya Sasaki Shiraishi

  • #13
    “Orang-orang Jakarta tetap merajut dan memperluas jaringan melalui semua jalur yang tersedia, sejauh itu memenuhi kepentingan, kebutuhan, selera, dan kesenangan mereka. Jalan untuk memperluas jaringan sangatlah dan sederhana. Satu orang diperkenalkan kepada seseorang lain dan kepada seseorang yang lain lagi.”
    Saya Sasaki Shiraishi

  • #14
    “Wartawan Brian May menulis: "Indonesia dilahirkan setelah sebuah penculikan; dilahirkan kembali dalam kudeta dan dibaptis dengan darah darah pembantaian.”
    Saya Sasaki Shiraishi

  • #15
    “Para pengikut setiaku menganggap sudah seharusnya seorang "Presiden" mempunyai kendaraan, karena itu mereka "mengusahakannya.”
    Saya Sasaki Shiraishi

  • #16
    “Ingat apa kata Untung pada siaran radionya yang pertama: "Kepada para perwira, bintara, dan tamtama Angkatan Darat di seluruh tanah air, Komandan Letnan Kolonel Untung menyerukan supaya bertekad dan berbuat untuk mengikis habis pengaruh-pengaruh Dewan Jenderal dan kakitangan-nya dalam Angkatan Darat. Jenderal-jenderal dan perwira-perwira yang gila kekuasaan, yang menelantarkan nasib anak buah, yang di atas tumpukan penderitaan anak buah bermewah-mewah dan berfoya-foya menghina kaum wanita dan menghambur-hamburkan uang negara harus ditendang keluar dari Angkatan Darat dan diberi hukuman setimpal.”
    Saya Sasaki Shiraishi

  • #17
    “Pada 1 Oktober 1965 siang, pernyataan berikut disiarkan.
    Keputusan No. 2 tentang Penurunan dan Penaikan Pangkat.

    Berhubung segenap kekuasaan dalam Negara Republik Indonesia pada tanggal 30 September 1965 diambil alih oleh Gerakan 30 September yang Komandannya adalah perwira dengan pangkat Letnan Kolonel, maka dengan ini saya nyatakan tidak berlaku lagi pangkat dalam Angkatan Bersenjata Republik Indonesia yang di atas Letnan Kolonel atau setingkat. Semua perwira yang tadinya berpangkat di atas Letnan Kolonel harus menyatakan kesetiaan secara tertulis kepada Dewan Revolusi Indonesia dan baru sesudah itu berhak memakkai tanda pangkat Letnan Kolonel. Letnan Kolonel adalah pangkat yang tertinggi dalam Angkatan Bersenjata Negara Republik Indonesia.”
    Saya Sasaki Shiraishi

  • #18
    “Para pemimpin atau bos berusaha keras menghidupkan citra Bapak sebagai seorang ayah yang penuh perhatian sekaligus mampu memenuhi harapan tanpa batas anak-anak atau bawahannya.”
    Saya Sasaki Shiraishi

  • #19
    “Sebagaimana di negara-negara lain, buku teks sekolah dan buku anak-anak di Indonesia merupakan sarana yang cocok untuk mempelajari landasan ideologis suatu rezim dalam hakikatnya yang telanjang. Anak-anak tidak terlalu mengontrol apa yang dibacanya, sampai mereka mulai membeli buku-buku pilihannya sendiri dengan uang saku mereka sendiri.”
    Saya Sasaki Shiraishi

  • #20
    “Indonesia pada masa orde baru adalah dunia koneksi yang maha besar. Orang-orang di Jakarta, misalnya, membagi masyarakat dalam dua kategori, kenalan dan orang tidak dikenal.... `

    Dunia koneksi ini dibangun berdasar gagasan keluarga.”
    Saya Sasaki Shiraishi

  • #21
    Bernard M. Baruch
    “Be who you are and say what you feel, because those who mind don't matter, and those who matter don't mind.”
    Bernard M. Baruch

  • #22
    Albert Einstein
    “Two things are infinite: the universe and human stupidity; and I'm not sure about the universe.”
    Albert Einstein

  • #23
    Mae West
    “You only live once, but if you do it right, once is enough.”
    Mae West

  • #24
    “Insanity is doing the same thing, over and over again, but expecting different results.”
    Narcotics Anonymous

  • #25
    H. Jackson Brown Jr.
    “Twenty years from now you will be more disappointed by the things that you didn't do than by the ones you did do. So throw off the bowlines. Sail away from the safe harbor. Catch the trade winds in your sails. Explore. Dream. Discover.”
    H. Jackson Brown Jr., P.S. I Love You

  • #26
    Mark Twain
    “Whenever you find yourself on the side of the majority, it is time to reform (or pause and reflect).”
    Mark Twain

  • #27
    Mark Twain
    “The man who does not read has no advantage over the man who cannot read.”
    Mark Twain

  • #28
    Friedrich Nietzsche
    “That which does not kill us makes us stronger.”
    Friedrich Nietzsche

  • #29
    Nassim Nicholas Taleb
    “It has been more profitable for us to bind together in the wrong direction than to be alone in the right one. Those who have followed the assertive idiot rather than the introspective wise person have passed us some of their genes. This is apparent from a social pathology: psychopaths rally followers.”
    Nassim Nicholas Taleb, The Black Swan: The Impact of the Highly Improbable

  • #30
    Nassim Nicholas Taleb
    “Things always become obvious after the fact”
    Nassim Nicholas Taleb



Rss
« previous 1 3 4 5 6 7 8 9 10