Sci-Fi Indonesia discussion

45 views
Umum > 2015 best and not-so-good books

Comments Showing 1-24 of 24 (24 new)    post a comment »
dateUp arrow    newest »

message 1: by Silvana (last edited Dec 30, 2015 03:45AM) (new)

Silvana (silvaubrey) | 1238 comments Dibuat jadi tradisi saja ya thread semacam ini :D
Kebetulan tahun ini hanya sempat baca 13 novel sci-fi.

Best scifi books saya:
1. Perdido Street Station. Buku yang memperkenalkan saya ke genre new weird. Agak sulit dibaca (mungkin kepanjangan), tetapi punya karakter luar biasa, penulisan yang hebat (dan puitis), pokoknya sangat berkesan.
2. Ready Player One. Seru dan ringan. Sekali-kali baca yang cheesy tapi menghibur.
3. Redshirts. Kocak, ringan, sangat 'meta' dan makin membuat saya suka karya2 Scalzi.

Not-so-good:
1. Dragonflight. Sangat mengesalkan, membuat tidak nyaman, karakter2nya tidak mengundang simpati, dan misogynistic. Sangat overrated.
2. The Three-Body Problem. Juga sangat overrated padahal plot dan karakter hampir tidak ada yang istimewa. Penulisan juga tidak enak dibaca.
3. Neuromancer. Bikin pusing bacanya sampai akhirnya nyerah juga. Jadi trauma sama sub genre cyberpunk.


message 2: by Ds (new)

Ds Goh | 197 comments Taon ini ga terlalu banyak baca sci-fi T___T, itu target bacaan aja ga tercapai.

Best:
1. Do Androids Dream of Electric Sheep? (Philip K. Dick)
2. All You Need Is Kill ( Hiroshi Sakurazaka)
3. Childhood's End (Arthur C. Clarke)
4. Grass (Arbai #1) (Sheri S. Tepper)
5. The Cyberiad (Stanisław Lem)

Not so good:
1. Ready Player One (Ernest Cline)
2. Tau Zero (Poul Anderson)


message 3: by Nenda (last edited Dec 31, 2015 02:15AM) (new)

Nenda | 44 comments Tahun ini kebetulan baca beberapa sci-fi.

Best:
1. God Emperor of Dune
2. Flowers for Algernon
3. The Martian
4. Station Eleven

Ternyata so-so
1. The Ultimate Hitchhiker's Guide to the Galaxy
2. Neuromancer


message 4: by Silvana (new)

Silvana (silvaubrey) | 1238 comments Sepertinya tahun lalu lebih banyak yang gue suka sih... Termasuk The Martian dan All You Need is Kill. Tahun ini mungkin karena pengen baca yang 'klasik'/well known old works jadinya sering kecewa.

Tahun depan sepertinya akan kembali baca yang benar-benar menarik hati saja. Apalagi tahun ini berhenti di tengah jalan pas baca Neuromancer dan Left Hand of Darkness. Kayaknya memang ga cocok baca yang berat2 :(


message 5: by Dini (new)

Dini Tahun ini bacaan sci-fi saya bisa dihitung pakai jari...

Best: Station Eleven
Very memorable, udah selesai pun masih terbayang-bayang.

Lumayan aja: Hard-Boiled Wonderland and the End of the World
Nyerempet sci-fi walaupun ada magical realism-nya juga. Pas ke belakang-belakangnya jadi kurang seru.


message 6: by Nenda (new)

Nenda | 44 comments Silvana wrote: "Sepertinya tahun lalu lebih banyak yang gue suka sih... Termasuk The Martian dan All You Need is Kill. Tahun ini mungkin karena pengen baca yang 'klasik'/well known old works jadinya sering kecewa...."

Left Hand of Darkness gw masih pertengahan lah. Gimana ya, konsep sosialnya terutama gender memang mind blowing tapi penulisannya emang ribet.


message 7: by Jokoloyo, Waldo (new)

Jokoloyo | 880 comments Mod
Ds wrote: "Taon ini ga terlalu banyak baca sci-fi T___T, itu target bacaan aja ga tercapai. "

bukannya sudah melebihi target 100 buku? :P (maaf, saya kepo)
List Ds mengingatkan saya untuk baca Grass.

Tahun ini bacaan saya menurun dr segi kualitas dan kuantitas dibanding 2014.

Excellent ones (novel): The Quantum Thief, Do Androids Dream of Electric Sheep?, Circus World, Three Parts Dead
Excellent ones (other than novel): "The Paper Menagerie", "If You Were a Dinosaur, My Love", "Six Months, Three Days"

not-so-good (novel): The Vagrant
not-so-good (other than novel): "Deadman Wonderland"


message 8: by mina (new)

mina | 396 comments Tahun ini lebih banyak baca fantasi daripada SF. My best SF book tahun ini adalah Proxima-nya Baxter.

SF books yang super payah yang kubaca tahun ini:
1. Three-Body Problem-nya Cixin Liu, walau masih kuberi 3 stars.
2. The Long Earth-nya Pratchett dan Baxter. OMG, jelek banget ni buku. Padahal Pratchett alone dan Baxter alone diriku suka. Kayak yang mereka berdua gak serius bikin ni buku.
3. Armada-nya Cline. Jeleeeeeek banget! Heran kok bisa, padahal Ready Player One-nya bagus.


message 9: by Silvana (new)

Silvana (silvaubrey) | 1238 comments @koh: Six Months karangan Charlie Jane Anders bukan? Kayaknya rave reviews tuh, perlu dibaca. Mungkin gue mesti baca yg pendek2. Paper Menagerie juga.

@mav: proxima bagusnya dimana? Details, pls :D


message 10: by Jokoloyo, Waldo (new)

Jokoloyo | 880 comments Mod
@Sil: iya, Six Months, Three Days. Sori, tadi buru2, ga sempat buat tautan. romance SF lho. karena singkat, jadi saya rekomen utk teman2 di sini. jika ternyata tidak suka, tokh ceritanya pendek, tidak menyiksa terlalu lama.


message 11: by mina (new)

mina | 396 comments Sudah cukup lama bacanya, jadi diriku tidak begitu ingat detilnya. (Heran ternyata diriku tidak menulis reviewnya di GR). Seingatku Proxima ini a slow-read, tapi diriku begitu terpikat dengan detil tentang the alien form dan kehidupan mereka di Proxima (sama dengan diriku terpikat luar biasa dengan alien form and culture di OSC's Speaker for the Dead), plus interaksi antara si AI robot ColU dengan the aliens, sampai diriku memberi review 4/5 untuk buku ini.


message 12: by Ds (new)

Ds Goh | 197 comments @Jokoloyo
Maksudnya target baca buku2 Sci-fi yg berdasarkan listnya Silvana. Masih kurang dua buku (The Dispossessed dan The Diamond Age). Gue tahun ini ga baca buku sebanyak biasanya.


message 13: by Barry (new)

Barry (boprawira) | 670 comments best reads in 2015:
1. The Martian
karena superb scientific scenarios dan I appreciate bahwa si Andy Weirnya sampai bikin simulasi sendiri to solve the problems encountered by Mark Watney.

2. Wool Omnibus
karena settingnya interesting (in a "silo"), walaupun ujung2nya tetap mengarah ke post-apocalyptic world. dan pace dari bukunya juga cukup bagus, karena dari awal sudah disuguhkan conflictnya yang ternyata multi-layered. the best book of the series, IMHO.

The worst (or most disappointing) reads
1. One Second After
karena menurut gue kaya a propaganda for right-wing militarism. terlalu membanggakan US army dan army veterans in general.

2. Ready Player One
i guess karena expectationsnya terlalu tinggi. banyak baca kalau review-nya bagus sekali. tapi pas gue baca menurut gue plot dan character buildingnya terlalu shallow. yang perlu diappresiasi tentu references dan adoption game-game jaman 80an ke storylinenya. tapi berhubung gue juga nggak terlalu inget banyak game, so a lot of the references jadi kurang bermakna buat gue. plus, menurut gue main characternya too stupid ujung2nya jadi annoying buat gue.


message 14: by Silvana (new)

Silvana (silvaubrey) | 1238 comments Ready Player One bakal ada filmnya, tapi gue agak pesimis sih, jarang film lebih bagus dari novel.


message 15: by Oni, The Dispossessed (new)

Oni (onisur) | 464 comments Mod
Setuju, Barry. Gue dah baca One Second After beberapa tahun yg lalu. Right wing, red neck, militarist propaganda.


message 16: by Ds (new)

Ds Goh | 197 comments Imo, Ready Player One is just badly written. Pacing-nya ga bagus, dialog2nya ga natural, referensi gaming-nya all over the place dan ga bisa di-incorporate ke cerita dengan smooth, main character-nya unlikeable dan as a whole, it's a weak book. Gue rada bingung kenapa bisa dapat rating bagus, mgkn karena nostalgia factor kali ya.


message 17: by Barry (new)

Barry (boprawira) | 670 comments @ Silvana : actually, menurut gue Ready Player One justru mungkin lebih cocok jadi film karena lebih enak buat divisualisasi gamenya seperti apa, dan puzzlenya seperti apa. but then, gue nggak tau deh gimana bag lain dari bukunya dijadiin film hehe.

@ Ds : oh yah, kayanya sih ratingnya bagus karena yang baca pada bernostalgia I played that game!!!. but, i'm apparently not that geeky/nerdy enough to remember all the games hahaha ... katanya sih his second book (Armada) juga disappointing. gue pengen tau juga sih, kan di bukunya ditulis tuh kalo main characternya udah pernah main all the games sampe complete ... dengan umurnya emangnya possible yah untuk bisa main dan nonton all the 80s games and movies and musics? one thing that bothered me when i read the book.

@ Oni : padahal main premise of the story gue suka banget loh. what if an EMP destroys all electronic devices on earth, gimana civilization try to rebuild. eh, dapatnya begituan. but in a way bener juga sih, kalau sampe kejadian seperti itu yang bakalan kejadian pertama kali emang chaos sih, so in a way you need some strong military/police to restore order.


message 18: by Ds (new)

Ds Goh | 197 comments @Barry
Menurut gue, ga perlu mengerti referensi2 game-nya untuk bisa enjoy sih. Bad writing is bad writing. Lagian pengarangnya tuh memperlakukan referensi2 game itu kayak dekorasi doang. Contoh buku yang treats referensi2 buku ato games dengan bagus itu Among Others (Jo Walton). Dia bisa gabungin dengan alur cerita, bikin semacam tribute malah, en dengan cara yang ga awkward.


message 19: by mina (new)

mina | 396 comments Armada itu basically dia me-list (literally!) dan merujuk segala nama game, film, dan buku gitu aja tanpa ada kontribusi sama sekali ke jalan cerita. cuma kayak show-off. so boring.


message 20: by Oni, The Dispossessed (last edited Jan 02, 2016 03:42AM) (new)

Oni (onisur) | 464 comments Mod
Tahun ini aku gak gitu banyak baca. Banyak sakit, dan pindahan rumah lagi.

Yang ancur abis:
The 5th Wave. Kok bisa ya buku kayak gini terbit. Ancur abis, spoiler dari awal. Parah. Read if you dare! Gue terpaksa baca karena ikut book club.

Yang bagus:
The Moon is a Harsh Mistress. Buku ini sangat politis, sesuai dengan selera gue. Buku ini juga buku dengan tokoh AI yang paling kusukai.

Tahun ini aku mulai baca 3 space opera:
1. Vatta's War. Lumayan, walaupun pas menuju ending agak melemah dan lebay. Tapi awal sampai tengah keren banget. Space pirate and privateer! Berasa lagi main game RPG.
2. Vorkosigan Saga. Baru baca buku2 awal. OK juga. Tapi masih terlalu dini untuk berkomentar lebih jauh. Karakterisasi tokoh2nya bagus.
3. Lost Fleet. Jelek, tapi menghibur sih. Plotnya berulang dan ketebak. Jadi bosan deh...


message 21: by Jokoloyo, Waldo (new)

Jokoloyo | 880 comments Mod
ok... dr diskusi ini, gw akan coret RPO dr daftar to-read gw. msh byk buku lain.
Berdasarkan review Oni, Vatta's War boleh jd kandidat to-read gw. Lost Fleet, tdk lolos nominasi gw.
kalo ga salah Silvana jg berjuang utk baca Lost Fleet.


message 22: by Oni, The Dispossessed (new)

Oni (onisur) | 464 comments Mod
Tp gue akan tetap baca Ready Player One sih. Kayaknya gak akan lebih buruk dari Fifth Wave. Suwer deh, buku itu masuk list buku terburuk yang pernah kubaca seumur hidup. Bacanya aku sambil nyumpah2.


message 23: by Silvana (new)

Silvana (silvaubrey) | 1238 comments Gue berjuang buat baca Falkbenberg hehe


message 24: by Nenda (new)

Nenda | 44 comments Gw udah baca RPO dan termasuk yang suka RPO. Memang RPO termasuk simpel tapi world building-nya believable dan penulisannya juga mudah dipahami.

Coba baca sample chapter dari Amazon aja. Kalo suka baru terus.


back to top