Sci-Fi Indonesia discussion

12 views
Diskusi Buku > Buddy Read : Sheep Look Up (22 November 2019)

Comments Showing 1-22 of 22 (22 new)    post a comment »
dateUp arrow    newest »

message 1: by Barry (last edited Sep 25, 2019 02:59AM) (new)

Barry (boprawira) | 670 comments The Sheep Look Up by John Brunner by John Brunner.

Yuk join kami untuk buddy read sebuah novel SF classic (pertama kali ditulis tahun 1972) tentang polusi (sangat relevan dengan kondisi di Indonesia akhir2 ini).


message 2: by Silvana (new)

Silvana (silvaubrey) | 1238 comments Ikut!


message 3: by Anny (new)

Anny | 560 comments Ikut jg :)


message 4: by Barry (new)

Barry (boprawira) | 670 comments Pada mulai on time nggak nih? Gue bisa mulai besok or Sabtu kayanya.


message 5: by Silvana (new)

Silvana (silvaubrey) | 1238 comments Hari Minggu baru bisa mulai :(


message 6: by Barry (new)

Barry (boprawira) | 670 comments Santai aja, gue weekend ini juga ada acara keluarga jadi mungkin nggak bisa baca banyak. Baru mulai sekitar 20an pages, tapi so far agak confusing banyak mini-section sepanjang 1 paragraph yang kaya nggak nyanbung dengan cerita utamanya.


message 7: by Anny (new)

Anny | 560 comments Gue juga masi nyelesaiin buku lain, jadi paling minggu depan baru mulai. Hopefully senin uda bisa mulai sih.


message 8: by Silvana (new)

Silvana (silvaubrey) | 1238 comments Barry wrote: "Santai aja, gue weekend ini juga ada acara keluarga jadi mungkin nggak bisa baca banyak. Baru mulai sekitar 20an pages, tapi so far agak confusing banyak mini-section sepanjang 1 paragraph yang kay..."

Duh baru aja mo ngomong ini. Gue baru sampe halaman 30 sih. Semoga ga terus2an.


message 9: by Barry (new)

Barry (boprawira) | 670 comments Gue struggling banget nih untuk nerusin. Baru selesai Ch 1, pg. 66an. Kalau nggak improve sampai end of Ch 2 kayanya bakalan gue drop nih.


message 10: by Anny (new)

Anny | 560 comments Gue 20% an. Karakter2nya mmg flat banget. Cuman prop buat menjabarkan situasi. Ngerinya rasanya situasi mereka uda ga jauh2 amat ma situasi di dunia kita sekarang. Di indo aja sekarang uda pada pake masker. Kalo di beijing malah uda perlu masker yg heavy duty kali.

Pencemaran lingkungan -> kelaparan/kurangnya air bersih -> perang/instabilitas -> pengungsi. Same sad cycle. Plus global warming yg memperparah siklus ini.

Pencemaran bahan2 kimia yg merusak sistem reproduksi juga bukan hal yg baru lagi. Di indo berapa waktu yg lalu uda masuk berita tentang desa2 dekat pertambangan yg bayi2nya lahir cacat. Sementara untuk orang2 yg tidak tinggal di dekat pabrik/sumber polusi tetap terpapar bahan kimia dari berbagai produk sehari2 (sabun, deterjen, make up, teflon, dll). Belum lagi bahan makanan kita yg juga kemungkinan besar uda over-saturated dengan berbagai pestisida,herbisida,antibiotik dan growth-hormone. Plus sekarang ditambah mikro/nano plastik. Malah akan lebih aneh lagi kalo generasi selanjutnya masi bisa lahir normal dengan semua masalah ini. Depressing banget.


message 11: by Silvana (last edited Nov 25, 2019 06:59AM) (new)

Silvana (silvaubrey) | 1238 comments Page 109. Kelar chapter January.

Setuju kalau worldbuilding (or world predicting?) nya jauh lebih menarik drpd karakternya. Sama lah kyk novelnya PKD.

Gue masih ga ngeh sama half of the characters tapi cerita soal aid organization scandal dan overly processed, fortified (and weaponized?) food itu cukup menarik sih buat gue.

Trainite, itu kayak hippie ya?


message 12: by Anny (last edited Nov 25, 2019 06:41PM) (new)

Anny | 560 comments Silvana wrote: "Page 109. Kelar chapter January.

Setuju kalau worldbuilding (or world predicting?) nya jauh lebih menarik drpd karakternya. Sama lah kyk novelnya PKD.

Gue masih ga ngeh sama half of the characte..."


World imagery(?) nya, sci-fi authors itu kan seperti memilih salah satu possible world dari many possibilities. Tentunya ada kemungkinan dunia kita juga akan menuju ke arah yang sama. Walaupun banyak hal yg rasanya uda scarily similar sih. Soal makanan, sejak kita uda mulai 'ahli' dalam memproses bahan kimia sebagai pengganti 'natural non-processed' makanan kita sekarang kemungkinan besar banyak mengandung bahan kimia yg mungkin ga jelas efeknya.

Apakah pengawet, pemutih, pewarna dan pewangi pada makanan dan produk2 lain itu benar2 aman untuk dipakai? Ga yakin, karena rasanya regulasi sekarang kan biarkan pabrik pakai bahan apapun (terutama yg murah) dan kalau ternyata ada efek samping yg berbahaya (dan bisa diketahui seketika, kalo efeknya menahun bakal lebih mustahil untuk dibuktikan) baru kemudian akan dilarang oleh pemerintah (contoh: cat dan alat masak yg memakai timbal).

Soal aid organization scandal, di dunia kita juga rasanya sama saja, sampe orang bisa menjadi cynical banget mereka mungkin merasa uda ga ada lagi orang baik (ato organisasi yg baik) di dunia ini.

Hal2 seperti NGO ato mungkin malah GO/UN yg membagikan food aid secara ngawur juga bukan hal yg aneh lagi. Orang yg kelaparan akut katanya sih kalo diberi makanan yg terlalu rich malah bisa memicu diare dan mungkin malah membunuh org yg dikasi makan. Jadi asal bagi2 makanan saja mungkin memang bisa jadi malah berefek buruk. Apalagi untuk organisasi yg paling cuma 'berderma' supaya bisa dapat pengurangan pajak :/

Trainite rasanya udah lebih dari hippie, lebih ke arah rebel/radikal kali. Soalnya mereka kan sampe melakukan perusakan properti individu/komersil. Niatnya sih mmg protes tapi kalo protes uda violent dan kelewat batas, susah bedainnya dengan org2 yg niatnya cuma kriminal (looting and destroying things).


message 13: by Barry (new)

Barry (boprawira) | 670 comments Duh lagi di appa jadi males bales panjang2 hahah. Besok gue bales yg lbh detail.

Tapi kayanya gue bskalan tske it really slow. Deskripsi tentang betapa hancurnya dunianya sih realistic banget. Tapi karena authornya memilih untuk menampilkan developmentnya sepotong2 secara chronologically jadinya ceritanya terkesan disjointed sekali, sehingga gue nggak bisa peduli terhadap nasib character2nya. Sebenarnya yg paling pengen gue baca ceritanya adalah si Trainnya sendiri. Tapi dia malah jd kaya minor character. Yg lainnya gue nggak begitu interested untuk tau sih nasibnya gimana, unfortunately.

Trainites itu bayangan gue kaya #theresistance nya vs Trump di US. Kelompok kaya gitu sih emang rentan untuk disusupi element yg mao melakukan kekerasan, atau even element yg mao melakukan kekerasan untuk meng-diskreditkan gerakan tersebut. Berhbung gerakan tersebut sangat loosely connected, organic, flexible.


message 14: by Anny (new)

Anny | 560 comments Gue uda 50% dan so far si Trainnya nyaris ga muncul sama sekali. Plot nya sih basically seputar Nutripon dan poisoning case nya itu. Plus how-bad-this-world-is woes yg makin lama rasanya makin ngeri buat dibaca.

Trainites itu mestinya awalnya lebih kaya Puritan(?) gitu. Ada kan grup yg mottonya back to nature, jadi mereka tanam makanan sendiri, bikin pakaian sendiri, dll. Yg lebih ekstrim sih anti-teknologi sampe menolak pengobatan modern dan vaksinasi.

Train sendiri bilang awalnya dia menyebut grup nya 'commensals'(?) yg gue ga jelas artinya. Communal living society? Tp mmg benar bahwa gerakan apapun kalo ga dikontrol ketat biasanya ujungnya jadi ke anarkisme. Karena well, anak2 muda dan orang2 under-privileged yg sudah muak dengan sistem yg ada akan melampiaskan rasa frustasinya dengan melakukan perusakan. Basically like, "If I can't live well, I'll make everyone worse off too!" mentality.


message 15: by Silvana (last edited Nov 27, 2019 07:21PM) (new)

Silvana (silvaubrey) | 1238 comments Baru halaman 143. Masih boring. One gloomy thing after another. Udah skim bagian karakter padahal haha. Kalo sampe halaman 200 masih kayak gini gue bakal DNF. Antologi Exhalation-nya Ted Chiang is waiting!


message 16: by Silvana (new)

Silvana (silvaubrey) | 1238 comments Akhirnya DNF juga. Gue bela2in sampe 50%, halaman 235. Sorry folks!

Dari awal gue udah bermasalah sama cara nulisnya. Ni buku ga enak banget dibaca, kalimat2nya choppy pula. Karakter sih udah ga usah dibahas lagi, kayaknya hampir selalu ada yang baru tiap bab (either that, atau memang ga ada yg nempel aja di ingatan sakit cepet pindahnya). Mungkin lebih bagus kalo jadi novella aja.

Ohya, gue ngintip bab terakhir (view spoiler)


message 17: by Silvana (new)

Silvana (silvaubrey) | 1238 comments Soal bleaknessnya, mungkin kalo gue baca buku ini tahun 70an lebih 'ngena kali ya. Kalau skrg sih kayak baca kompilasi berita buruk terkait lingkungan, farmasi, dll aja. Minus some tech development spt cellphones and social media krn (kyknya) dia ga ngebahas itu sejauh yg gue baca.


message 18: by Barry (new)

Barry (boprawira) | 670 comments Yah gue kayanya bakalan end up dnf juga. Sekarang on hold baca yg lain dulu.


message 19: by Anny (new)

Anny | 560 comments Gue uda 80% sih, jadi ya baca sampe selesai lah.

Btw, apa menurut kalian ini tipe buku yang bisa membuat orang lebi sadar lingkungan dan bahaya nya polusi? Mungkin ga karena ceritanya terlalu boring, haha. Tapi gue kira dibanding Silent Spring, buku ini lebih ngeri buat dibaca.

Mungkin efeknya dilebih2kan sih, tapi gua rasa juga ga ada alasan kenapa dunia kita ga bakal jadi seburuk yg di buku. Same greedy international companies, same corrupt politicians/governments, same ignorant apathetic masses yg lebi peduli soal 'enjoying life to the fullest' timbang masalah lingkungan. Bedanya mungkin cuma di perkembangan teknologi, dan bahayanya polusi plastik belum dibicarakan saat itu.


message 20: by Silvana (new)

Silvana (silvaubrey) | 1238 comments Hmm kayaknya sih gak ya, soalnya real life examples juga udah cukup dan bikin stres. Makanya gue bilang kalo gue baca ini pas publication period in the 70s or 80s mungkin lebih ngena atau bikin lebih aware. It does not age well for me. Teman2 gue disini yang udah baca sekitar periode itu sepertinya kasi rating lebih tinggi sih.
Many horrible events di buku ini cuma bikin gue mikir, oh yes that could happen, or already happened. But that's about it. No further reaction.


message 21: by Anny (new)

Anny | 560 comments The Uninhabitable Earth: Life After Warming rasanya juga mirip2 yah. 80 years after, probable civilization collapse after global warming. Tapi selain menakut2i orang2 supaya mau take action mau gimana lagi?


message 22: by Silvana (new)

Silvana (silvaubrey) | 1238 comments Anny wrote: "The Uninhabitable Earth: Life After Warming rasanya juga mirip2 yah. 80 years after, probable civilization collapse after global warming. Tapi selain menakut2i orang2 supaya mau tak..."

Ada di wishlist gue nih, berharap diskon!


back to top