Kastil Fantasi discussion
Writing World
>
Setting waktu buatan sendiri?
date
newest »



Jadi begini, ketika saya sedang berimajinasi (ngelamun-Red), saya terpikirkan membuat worldbuilding dimana setting waktunya tidak seperti kita. Tida..."
Yang sering kali dilupakan itu tentang kebudayaan masyarakat yang berperan penting dalam penghitungan waktu. Ambil contoh di buku Hominids deh orang-orang Neanderthal di sana enggak kenal sama yang namanya agrikultur karena mereka pemburu-peramu. Mereka digambarkan enggak ambil pusing sama konsep musim jadi mereka enggak menghitung tahun. Di situ mereka murni pakai bulan. Terus, karena generasi baru mereka lahir tiap 10 tahun, dan mereka digambarkan sangat menganggap generasi baru penting, maka mereka menggunakan perhitungan itu juga.
Hasilnya begini contoh entri kalender mereka:
Hari ini tanggal 345/39/6
Artinya: 345 menandakan jumlah generasi yang lahir (generasi ke 345), 39 menandakan jumlah bulan pada generasi itu (bulan ke 39), dan 6 menandakan hari (hari ke-enam setelah bulan baru).
Mudah-mudahan membantu.

Nah itu, berarti harus belajar astronomi ya? Padahal IPA saya jelek :'(

Jadi begini, ketika saya sedang berimajinasi (ngelamun-Red), saya terpikirkan membuat worldbuilding dimana setting waktunya tidak sepe..."
Jadi buat penanggalannya seperti itu ya? Bener2 bagus, nyambung ke ceritanya.

Biar saya ceritakan soal ketidaksinkronan nilai IPA dan matematika terhadap penemuan besar serta latar belakang pendidikan terhadap karya besar.
1. Konon ada seorang ahli matematika dan penerbangan bernama Samuel Pierpoint Langley yang merancang sebuah pesawat terbang perdana bernama "Aerodome"
http://en.wikipedia.org/wiki/Samuel_P... .
Percobaan Profesor Langley dapat perhatian besar dari media massa dan ilmuwan kelahiran Inggris Alexander Graham Bell (yang menemukan telepon) serta Presiden Roosevelt. Bahkan ia sempat diberi dana US$50.000 (kalau sekarang sekitar 10 juta dolar Gan) untuk menyempurnakan Aerodome tapi hasilnya malah awaknya loncat ke air semua karena rancangannya gagal.
Dunia penerbangan kayaknya bakal suram terus sampai dua tukang sepeda bernama Wilbur dan Oliver Wright (atau kita kenal sebagai Wright Bersaudara) yang notabene cuma lulusan SMA bikin rancanagan pesawat mreka sendiri dan jadi model bagi pesawat-pesawat modern yang kita kenal sekarang. (Dan sampai akhir hayatnya, reputasi Langley di dunia penerbangan tidak pernah pulih).
2. Konon ada seorang anak Prancis yang punya cita-cita jadi guru Fisika dan Kimia yang gagal melulu masuk Ecole Normale (sekolah guru) di Paris. Percobaan pertama dia gagal karena nggak betah tinggal di Paris, percobaan kedua dia gagal karena nggak lulus ujian masuk, percobaan ketiga baru dia gol! Tapi setelah lulus dari Ecole Normale dan bertahun-tahun meneliti kristal garam, tahu-tahu dia menemukan mikroba (jamur ragi) penyebab fermentasi. Penelitiannya kemudian berkembang ke arah mikroba penyebab penyakit mulai dari kolera ayam, antrax, dan kemudian rabies. Nama fisikawan Prancis yang penelitiannya malah cenderung melenceng ke bidang kedokteran ini adalah Louis Pasteur.
3. Ada seorang anak tukang pembuat sarung tangan yang (terpaksa) menikahi seorang wanita yang usianya 8 tahun lebih tua dari dirinya. Tidak pernah mendapat pendidikan formal mengenai sastra dan bahasa namun berhasil menulis naskah-naskah drama populer sepanjang masa seperti Hamlet, Othello, dan Romeo and Juliet. Orang ini bernama William Shakespeare.
4. Ada seorang anak tukang sepatu dari Denmark yang punya mimpi jadi aktor serta penulis drama walau tidak pernah sekolah lebih dari SD. Meski laki-laki punya suara bagus dan halus (alto / sofran macam penyanyi perempuan) serta punya hobi bikin boneka kain. Awalnya bergelut di bidang puisi serta cerita-cerita roman-tragedi sebelum terjerumus ke dalam dunia dongeng anak-anak yang membuat namanya terkenal sampai diangkat sebagai penasehat raja Denmark dalam bidang budaya. Nama anak ini adalah Hans Christian Andersen.
Mereka semua belajar pakai buku-buku yang bobotnya 1-2 kg per buku dan kita hidup di zaman internet di mana akses terhadap itu semua bisa didapat kapan saja (bahkan ada penjelasan simpelnya). :3
Jadi saya rasa bagi para penulis modern kayaknya nggak ada alasan untuk 'tidak tahu' dan 'tidak bisa belajar' meski nilai IPA-nya jelek. :3

Jadi begini, ketika saya sedang berimajinasi (ngelamun-Red), saya terpikirkan membuat worldbuilding dimana setting waktun..."
Iya, saya juga kagum soalnya kreatif, jadi sistem penanggalan yg dibuat mencerminkan kehidupan masyarakatnya.

Saya ambil dari sini :
https://www.physicsforums.com/threads...
Kalau bulan kedua cukup kecil, maka nyaris tidak ada pengaruh apapun yang diberikan pada sistem waktu (kecuali mungkin debur ombak yang agak tinggi).
Kalau bulannya sama gedenya (atau lebih gede) nah ... itu baru sistem waktunya berubah.
Rumusnya bisa dilihat di sini :
http://homepages.wmich.edu/~korista/N...
Intinya planet kita punya sistem waktu kayak sekarang karena massanya sekian. Kalau ada satelit kedua maka massanya bisa jadi 'lebih berat'.
Kalau massa 'lebih berat' maka satu hari akan berjalan lebih lambat. Otomatis satu tahun juga akan lebih lambat. :3

Intinya, ribet :@
Semangat yah! :3

http://warhammeronline.wikia.com/wiki...
Di Warhammer universe, untuk manusia biasanya periode waktu 1 tahun = 400 hari. Kendati pembagian bulan dan hari (serta fungsi/makna dari hari itu sendiri) bakal berbeda antar kultur.
Sementara itu untuk elf, periode waktu dibagi berdasarkan masa kekuasaan raja.
Books mentioned in this topic
Ringworld (other topics)Hominids (other topics)
Jadi begini, ketika saya sedang berimajinasi (ngelamun-Red), saya terpikirkan membuat worldbuilding dimana setting waktunya tidak seperti kita. Tidak ada jam, hari, minggu, bulan ataupun tahun, tetapi istilah kita sendiri. Bahkan terpikirkan membuat worldbuilding yang mempunyai 2 bulan di langit yang mempengaruhi rotasi/revolusi/apalah itu terhadap bumi dan matahari. Pertanyaan saya, gimana ya cara membuat setting seperti itu tapi tetap logis?