Citra Rizcha Maya's Blog
March 6, 2022
Meneladani Kepemimpinan Presiden Megawati Melalui Testimoni Para Menteri

Judul Buku : The Brave Lady : Megawati dalam Catatan Kabinet Gotong Royong
Editor : Prof.Dr.Ir. Rokhmin Dahuri, M.S & Kristin Samah
Perwajahan Isi : Fajarianto
Desain Sampul : Suprianto
Foto-foto :Heri Gagarin, dok B1, dok PDI Perjuangan, dan DOF Photography
Jenis Buku : Non Fiksi
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2019
Jumlah Halaman : 316 halaman
ISBN : 978-602-06-2328-3
Harga : 119.000
Rating : 4/5Resensi: Bayang besar Bapak Proklamator tak mungkin tanggal begitu saja dari sosok Ibu Megawati Soekarnoputri. Setiap kita akan begitu sulit untuk tak mengidentikkan beliau dengan Bung Karno, seperti halnya DNA, pola kepemimpinan, nilai-nilai, sikap, manuver politikpun diwariskan dengan sempurna kepada putrinya, Presiden kelima sekaligus Presiden wanita pertama yang dimiliki bangsa ini.

Derasnya pemberitaan, limpahan informasi, lubernya data, tumpah ruahnya kabar yang menerjang kadang memberikan keterangan yang berbeda dengan kenyataan. Namun, besarnya keinginan untuk mendapatkan fakta yang mendekati kebenaran, membaca buku ini adalah pilihan bijak, karena melalui ‘testimoni’ para menteri dalam buku The Brave Lady ini, saya dapat mengetahui sejarah yang sesungguhnya sekaligus belajar dan meneladani kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri yang mengutamakan ke-Indonesiaan, nilai demokratis!
Sehingga dalam memilih para menterinya beliau mengesampingkan partai politiknya karena mengedepankan kepentingan bangsa, nasional, dan negara. Mengutip apa yang disampaikan mantan Mendagri, Jendral TNI (Hor) Hari Sabarno tentang Ibu Mega “Manajemen kepemimpinan Ibu Mega ialah mendelegasikan wewenang relatif sepenuhnya. Beliau juga mengombinasikan cara-cara berpikir negarawan dan sikap nasionalisme, serta suasana keibuan, dan gotong royong.”

Berdasar apa yang telah saya baca, bahwa setidaknya ada beberapa hal yang bisa saya ambil untuk diteladani dari perjalanan kepemimpinan beliau. Seperti, meneruskan perjuangan Bung Karno, bukan mendompleng nama besarnya, bukan berdiri di tengah panggung yang dibangun ayahnya, namun mendirikan panggungnya sendiri dengan jalan perjuangan penuh tantangan yang menguatkannya. Selain itu, beliau belajar dari pengalaman pedih ayahnya, membentuk kepribadian yang membuang dendam namun menyuburkan welas asih humanis, dengan pesan ringkas namun membekas, “stop menghujat Pak Harto!”
Ibu Megawati selalu pro rakyat. Kiprah politiknya yang hati-hati dan persuasif justru membentuk integritas yang bersusila. Mengutip yang disampaikan oleh mantan menteri Agama, Prof. Dr. H. Said Agil Husain Al Munawar, M.A, “Jiwa kepemimpinan Ibu Megawati mencerminkan sifat-sifat terpuji dan tegas dalam mengambil keputusan, terutama kebijakan yang lebih memihak kepada kepentingan rakyat.”

Sangat demokratis dan memberikan kepercayaan penuh, mempersilahkan kebebasan, mendelegasikan kewenangan, tanpa ikut campur ke dalam timnya, seperti yang beliau lakukan pada para menteri selama tujuan, target, dan sasarannya tercapai. Namun, selalu memastikan bahwa arahan beliau selalu jelas, tegas, dan terukur sedari awal. Beliau cenderung membentengi, mengakomodasi kebersamaan agar saling mendukung demi tujuan bersama. Kabinet Gotong Royong mampu membawa Negara ini menumbangkan krisis multidimensi. Hal ini terlihat jelas dari tulisan mantan menteri Kehakiman dan HAM, Mendagri, Menteri Agama, serta Menteri Perhubungan dan Telekomunikasi.
Buku ini padat berisi, mudah dicerna dan baik untuk dijadikan referensi bagi mereka yang ingin mengetahui sejarah kepemimpinan presiden Megawati Soekarnoputri, belajar kepemimpinan, maupun dijadikan sebagai motivasi bagi yang ingin terjun ke dunia politik, terutama bagi calon pemimpin wanita masa depan. Saya merekomendasikan buku ini kepada tak hanya bagi mereka pencinta ilmu politik dan pemerintahan tapi juga para siswa SMA, guru PPKn dan Sejarah. Sebuah buku dengan daya yang baik untuk dimiliki, koleksi, dan diteladani.
April 23, 2021
Sebuah Surat untuk Idea: Belajar, Beradaptasi, Bersahabat, dan Bertumbuh Bersama Buku-Buku GPU

Dear Idea,
Selamat Hari Buku Sedunial, sayang!
Semoga buku-buku yang kita baca, membawa manfaat dan kebaikan di dalam kehidupan kita. Seperti doa yang Mama sematkan pada namamu, Pramaqra Idea Medhavi Sudiroh. Seorang pecinta baca yang memiliki gagasan besar, putranya pak Iswanto Sudiroh. Jangan heran, kenapa sejak dalam kandungan Idea sudah Mama bacakan serial Harry Potter di sepanjang kehamilan dan The Little Prince, jadi buku yang paling sering Mama bacakan, berulang-ulang. Mama ingin sekali bisa Idea memetik manfaat dari membaca yang sudah Mama rasakan. Membaca menyembuhkan Mama, membaca membuat Mama cinta menulis, Membaca membuat Mama memiliki sahabat paling sejati. Dengan membaca, Mama dapat banyak belajar, mampu beradaptasi, menciptakan persahabatan, dan tumbuh mewujudkan apa yang sebelumnya hanyalah mimpi.
Harapan Mama, di masa depan Idea akan membaca tulisan yang Mama tujukan untuk Idea, yang secara khusus Mama tuliskan, enam belas hari sebelum Idea berulang tahun yang ke-dua, yang bertepatan dengan Hari Ibu Internasional nanti. Surat ini akan menceritakan tentang gadis kecil bertahun-tahun lalu, yang saat ini Idea panggil dengan sebutan Mama, yang seandainya dulu tak bertemu dengan buku, entah apa Idea akan pernah bertemu dengannya. Ketahuilah nak, menulis adalah salah satu cara mengabadikan sebuah kisah, akan tetapi, siapa saja tak bisa menulis dengan baik apabila tak pernah membaca buku-buku terbaik. Beruntung, Mama bertumbuh dekat dengan buku, dan di hari-hari terburuk Mama di masa lalu, bukulah sumber penghiburan Mamamu.
Sedikit Mama ceritakan tentang hari-hari saat ini. Kita semua terjebak dalam Pandemi Covid-19 yang memaksa kita beradaptasi dengan cara yang tak kita inginkan seandainya kita memiliki pilihan lain. Kita kesulitan bertemu dengan orang-orang yang kita cintai, bahkan Lebaran tahun ini, lagi-lagi harapan untuk bertemu Ni’, Aci, dan Ji serta keluarga lainnya terasa seperti mimpi. Memang teknologi memberi solusi tapi temu dan jumpa, pelukan hangat, kecupan akrab, obrolan tanpa jeda serta gelak tawa bahagia, sulit untuk dilakukan lewat perantara tak peduli secanggih apapun dia.
Kita dipaksa berdamai dengan keadaan yang awalnya tak nyaman. Selalu begitu hingga nantinya kita terbiasa, segala sesuatu pasti berubah, kita beradaptasi atau dikalahkan keadaan. Hidup yang kita hadapi ini adalah serangkaian hal yang seakan mudah menguap, serba tidak pasti, sangat kompleks dan juga ambigu. Kita perlu mempersiapkan diri, belajar banyak hal. Mama selalu percaya belajar dari buku masih dan selalu menjadi cara terbaik.
Dengan buku kita bisa melintasi ruang dan waktu. Berjumpa dengan banyak orang, beraneka karakternya. Belajar dari pengalamannya. Mencicipi kehidupannya. Buku seperti kehidupan portable mini. Seperti pensieve. Seperti mimpi yang bisa dimasuki. Mama sungguh jatuh cinta pada buku-buku dan berterima kasih atas banyaknya pelajaran dan pengalaman yang Mama dapatkan dari lembar-lembarnya.
Sungguh berbahagia, masa kecil yang dihabiskan dengan buku. Mama terlalu hiperaktif; berlarian, melompat, berbicara tanpa henti. Membuat Aci dan Ni kepayahan, belum lagi Ji, om Enggenk, dan Om Pujjar masih kecil-kecil dan memiliki masalah hiperaktif yang sama. Untunglah Aci membawakan buku-buku. Dengan buku Mama akan diam tanpa diminta. Terpesona dengan seri Pustaka Kecil. Aneka cerita Disney. Buku-buku Beatrix Potter tersayang, tentu saja Mama takkan lupa dengan Seri Favorite Mama, Seri Kumbang Enid Blyton. Sopan santun lebih banyak Mama dapatkan dari Enid Blyton dibanding nasehat yang diteriakan orang-orang dewasa di sekitar Mama di masa kecil.

Idea anak yang beruntung, sejak Mama mendapat kabar gembira yang ditandai dua garis merah di suatu pagi. Mama mulai mengumpulkan buku-buku tersebut untuk Idea. Bukti betapa Mama berharap Idea juga akan mengalamai pengalaman membaca yang menginspirasi seperti yang pernah Mama rasakan di masa lalu.
Beralih ke masa remaja, serangan masa remaja seperti hantaman bludger. Dan buku seperti pasangan beater si kembar Weasley yang tangguh. Mama takkan melupakan hari-hari buruk tersebut. Masa SMP sungguh kurang menyenangkan bagi Mama yang berjiwa bebas, imajinatif, dan easy goingterjebak dalam kelas yang diisi oleh siswa-siswi terpilih dengan kecerdasan di atas rata-rata itu membuka lebih banyak persaingan alih-alih kolaborasi. Walau jelas mereka teman-teman yang baik dan Mama menyayangi mereka, tapi Mama tak memiliki motivasi belajar yang baik selama di sana. Ibarat topi seleksi salah meneriakan nama asrama, Mama terlalu Gryffindor untuk ditempatkan di Ravenclaw. Itu titik dimana Mama merasa paling payah sedunia. Walau telah mencoba belajar dengan giat tapi hasilnya belum cukup. Belajar tak lagi menjadi kegiatan yang menyenangkan. Padahal sebelumnya Mama sangat menikmatinya. Sekolah lebih terasa seperti Azkaban.

Tegang sepanjang hari selama belajar di kelas membuat keadaan memburuk. Ditambah ketika insiden jatuh di lapangan olahraga malah berakibat fatal. Syaraf leher Mama terjepit yang membuat kepercayaan diri jatuh ke titik terendah. Berasa seperti robot yang kesulitan menggerakan kepala hingga ke bagian pinggang. Di Jam istirahat di sekolah, Mama menghabiskan waktu untuk terapi ke Rumah Sakit. Episode hidup yang terlalu sulit dan sakit hingga pernah berpikir seandainya mungkin, ingin sekali disambar cahaya hijau Avada Kedavra. Kesepian karena teman-teman sekolah terasa kian jauh, tapi Hogwarts terbuka lebar untuk Mama. Persahabatan dari The Golden Trio mengobati Mama. Sungguh benar adanya, bahwa bersama buku kita tak pernah sendirian. Terinspirasi betapa menariknya kehidupan sekolah di Hogwarts tak sulit memutuskan bahwa kelak Mama akan mengikuti jejak Minerva Mc Gonagall menjadi seorang guru. Harry Potter menemani Mama dari beradaptasi hingga meraih mimpi.
Jangan khawatir sayang, Tiga seri Harry Potter ilustrasi telah menjadi milik Idea dan empat seri lainnya untuk melengkapi, serta Harry Potter dan Si Anak Terkutuk. Jangan lupakan Kisah-Kisah Beedle si Juru Cerita, Hewan-Hewan Fantastis dan Dimana Mereka Ditemukan, tak ketinggalan, pidato inspiratif JK Rowling dalam The Very Good Lives. Bahkan sejak di kandungan Mama telah membacakannya untuk Idea. Idea harus tahu, untuk memperingati hari-hari menyedihkan Mama, setiap tahun Mama akan reread Harry Potter untuk mengabadikan kenangan.
Terlalu banyak pelajaran baik yang Mama dapatkan di dalam buku-buku ini. Jika sebelumnya Mama mendapat pelajaran sebagai remaja yang dalam fase transisi, setelah menjadi Ibu Mama memandang buku seri Harry Potter ini seakan buku parenting. Ternyata, adaptasi tersulit dan terhebat adalah beradaptasi menjadi seorang Ibu. Dimulai dari Mama belajar dari kisah menyedihkan Merope Gaunt agar jangan sampai jatuh ke pelukan cinta yang obsesif. Beruntung Mama bertemu Bapakmu dengan tampang seperti Sirius Black (sebelum masuk ke Azkaban, tentunya) tapi memiliki karakter seperti Remus Lupin (ketika tidak dalam periode bulan purnama) Mama mendapat banyak pelajaran jadi ibu dari cinta Lily untuk Harry, serta cinta Molly bahkan Narcissa. Cinta ibulah yang mampu menyelamatkan anak-anaknya. Semoga Mama bisa menjadi ibu terbaik seperti mereka untuk Idea. Belajar tentang cinta dari buku, sungguh sangatlah indah, apalagi bertumbuh menjadi seorang ibu. Betapa buku-buku itu sangat membantu.
Sulit sekali membayangkan akan seperti apa hidup Mama jika tidak membaca buku-buku tersebut. Barangkali akan jauh dari menyenangkan. Buku-buku tersebut memberi banyak pelajaran. Sekarang Mama, masih dan terus membaca buku-buku terbaik yang bisa Mama dapatkan agar kelak ketika waktunya, Idea akan menemukan mereka di rak buku kita. Akan ada waktunya kita mendiskusikan buku-buku itu atau bahkan berdebat karenanya. Tak sabar rasanya menunggu waktu itu tiba.

Nak, ada banyak buku baru yang belum terbaca, semoga kita memiliki waktu dan kesempatan untuk membacanya semua agar kita bisa belajar, mampu beradaptasi, bersahabat dan bertumbuh. Nak, mari kita berucap walau sedikit terlambat, "selamat Ulang Tahun Gramedia Pustaka Utama yang ke-47 terima kasih untuk Gramedia Pustaka Utama untuk buku-buku hebatnya, yang memberi banyak pelajaran untuk kehidupan kita. Sukses dan tetaplah menjadi yang utama di hati para pembaca pecintanya GPU yang terhebat!💗" .
Semoga Idea dimasa depannya kelak akan memetik pelajaran yang banyak seperti yang Mama dapatkan selama ini dari buku-buku terbaik Gramedia Pustaka Utama.
Salam literasi,
Mama dan rekan membaca Idea
*)Surat ini terinspirasi dari postingan di Instagram, foto Idea tentang Hari Buku Sedunia setahun lalu.
April 17, 2021
[Ulasan] Melawan Perundungan dengan Menebar Kepedulian

Deskripsi:
JUBAH ORANYE
ISBN: 9786237510406
Adam Ciccio & Emmanuel Volant
260×250 mm, 32 halaman, Hardcover
Harga: IDR 150.000
Blurb:
Setiap hari, Cody selalu memakai jubah oranye ke sekolah. Anak-anak di sekolahnya
selalu merundungnya karena itu, tetapi Cody tidak memperdulikannya karena
ia memakai jubah itu dengan alasan yang mengejutkan …
Buku yang menginspirasi tentang keberanian, kepedulian dan jiwa pahlawan
yang tersembunyi di setiap orang.
Untuk para pahlawan hebat mulai usia 5 tahun ke atas.
Ulasan:
Tak ada satupun anak yang boleh dirundung! Apapun alasannya! Apalagi jika kita melakukan untuk sesuatu yang tak kita ketahui. Membaca tentang alasan Cody sungguhlah menyentuh dan mengesankan. Mengenakan Jubah Oranye ke sekolah. Cody melakukan tindakan berani demi menyemangati yang paling disayanginya, tak peduli betapa anehnya apa yang dilakukannya di mata teman-temannya. Cody teguh memegang apa yang diyakininya benar, bahkan walau dia diintimidasi, di-bully! Cody adalah contoh nyata sikap kesatria seorang pahlawan.
Adam Ciccio memberi pesan kekuatan empati yang dimulai dari sikap peduli. Lakukan saja satu kebaikan dan kebaikan itu pasti menular. Selain itu bahwa cara terbaik melawan Bully adalah dengan bersatu padu dan kompak.
Saya percaya dengan ungkapan bahwa sebuah gambar berbicara ribuan kata, melalui talentanya Emmanuel Volant memyampaikan hal tersebut secara baik. Dengan lembut Volant menyampaikan emosi yang dirasakan tokoh dalam ceritanya. Pada cover misalnya. Cody digambarkan sebagai sosok anak laki-laki yang tangguh dan berpendirian teguh. Namun pada halaman awal ketika Cody berhenti di halte, terlihat dia memiliki kebimbangan, keraguan seorang anak, ada beban yang diembannya. Sementara tindakan bully yang dilakukan digambarkan dengan hati-hati, hingga tak menimbulkan luka ataupun trauma untuk pembaca cilik kita. Saya suka ide Volant menggambarkan anak-anak ini dalam bentuk hewan yang berbeda-beda, menunjukan keberagaman, hal yang sering kali jadi pemicu tindakan bully. Konsep keberagaman dapat dijadikan bahan diskusi seru antara orang tua dan anaknya ketika membaca buku ini.
Sebuah kekuatan super antara ide cerita brilian dengan ilustrasi yang juara. Wajib dimiliki setiap keluarga. Sebuah cerita yang sempurna tentang nilai kebaikan, keberanian, kepedulian, menghargai keberagaman tanpa menggurui pembaca mungil kita.
Kolaborasi sempurna Adam Ciccio dan Emmanuel Volant, salut! Terima kasih untuk karya hebat ini!
[Ulasan] Tempat Poppy: Melihat si Cantik Bertumbuh

Deskripsi:
ISBN: 978-623-7510-15-4
Penulis & Ilustrator : Guido Van Genechten
Hardcover, 260 x 250 mm
Sinar matahari membuat Poppy kecil merasakan bahwa sudah waktunya untuk mekar. Ia memandang sekelilingnya dan menyadari bahwa semuanya memiliki tempatnya masing-masing. Matahari, bulan, bintang-bintang, bumi, hujan, tanah, lebah, kupu-kupu dan bunga. Semuanya saling berhubungan dan membutuhkan.
Sebuah kisah puitis tentang hidup selaras dengan alam. Untuk para pecinta alam mulai usia 4 tahun ke atas.
Ulasan:Laksana dongeng di sebuah padang
berhias kecantikan dan rasa sayang
Tempat bunga dan serangga berbagi
Dari keajaiban hingga cinta kasih
Adalah semesta yang memeluk mereka
Dari awal malam hingga hari menjingga
Beruntunglah dia yang bersuka cita
Menerima beda sebagai anugerah
Membaca buku ini membuat saya ingin berpuisi. Keindahannya menginspirasi.
.
.
.
Terpukau sejak pandangan pertama.
Covernya indah, berupa hamparan bunga cantik di padang luas di negeri dongeng.
Sulit untuk tak jatuh cinta, dan benar saja membuka halaman demi halaman, rasa antusias semakin menjadi. Berseri-seri ketika melihat detail seindah ini, dan tentu saja takjub melihat keajaiban terjadi.
Mulai dari benih yang tak terlihat mata, bertumbuh, dan bertumbuh, dari dalam kegelapan hingga matahari menyempurnakan keelokannya.
Seindah kenangan dan harapan.
Hamparan padang bunga.
Inilah buku anak pertama yang bercerita tentang bunga yang saya baca.
Sebagai orang dewasa saya terpesona
Apalagi membayangkan anak-anak yang membaca, mereka lebih mudah mengapresiasi keindahan.
Detail ilustrasinya, memesona!
Pesan dari kisahnya mendalam, tentang, bahwa makhluk yang satu dan makluk yang lain saling berhubungan, saling membutuhkan. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Poppy, bahwa, “Bunga membuat dunia menjadi indah dan menyenangkan!” Dan buku ini membuat pembaca akan merasakan keindahan yang menyenangkan hati.
Sebuah kisah puitis tentang hidup selaras dengan alam.
Direkomendasikan untuk para pecinta alam mulai usia 4 tahun ke atas dan mereka para pengagum keindahan.
Terima kasih Guido van Genechten sudah memberikan keindahan dan sentuhan keajaiban melalui kisah Poppy
April 14, 2021
[Ulasan] Membaca Buku Latihan Matematika dengan Cita Rasa Kekinian

Detail Buku:
Judul Buku : Buku Latihan Soal Mantappu Jiwa
Penulis : Jerome Polin Sijabat
Jenis Buku : Non Fiksi
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2019
Jumlah Halaman : 224 halaman
ISBN : 9786020632414
ISBN Digital : 9786020632421
Harga : Rp. 95.000,-
Harga E-book : Rp. 86.000,-
Rating : 4/5
Review:
Unik, adalah hal pertama yang akan menghinggapi pikiran pembaca ketika mulai membaca judulnya, tertulis Buku Latihan Soal, tapi tentu─bukan buku latihan soal! Mulai membaca isinya, pembaca akan disajikan puisi yang tertulis di lembaran bermotif kertas strimin. Latihan soal dan kertas strimin akan menggiring kita pada salah satu cabang ilmu, yang akrab tapi banyak diantara kita yang tak ingin menjalin hubungan mesra dengannya.
Benar! Matematika!
Jadi, ini adalah buku yang ditulis oleh seorang pecinta Matematika, tentang perjuangan mewujudkan mimpi yang dirancang sejak masa kanak-kanaknya, kuliah di luar negeri. Tak ada mimpi yang tak bisa menjadi kenyataan jika kita melibatkan Tuhan di dalamnya. Inilah salah satu pesan yang hendak disampaikan oleh penulis dalam buku berjudul, Buku Latihan Soal Mantappu Jiwa. Sangat mengharukan, ketika penulis tentang mimpinya untuk kuliah di luar negeri selepas SMA, yang ditanggapi oleh orang tuanya secara sederhana namun berdampak mendalam, “Kamu kan tahu, Papa-Mama nggak punya banyak uang. Untuk bisa biayain kamu kuliah saja sudah sulit betul mikirnya, Je. Apalagi kuliah di luar negeri? Jadi, kalau kamu mau kuliah di luar negeri, jangan minta ke Papa-Mama, tapi minta ke Tuhan ya.” (Halaman 20)
Pesan lainnya yang secara gamblang disampaikan penulis adalah tak ada jalan pintas dalam meraih impian. Seperti kalimat yang tertulis berikut, “Pada awalnya, kita membuat mimpi. Tapi setelah itu, mimpi yang akan “membuat kita”. Mimpi tidak bisa dapat diwujudkan dengan instan, melainkan dengan air mata, doa, keringat,, konsistensi, determinasi, dan kerja keras.” (Halaman 99) Perjuangan penulis dalam meraih beasiswa untuk sekolah di luar negeri tertulis sangat detail. Tak ada jalan mulus dalam usahanya, tak selalu mudah, bahkan nyaris mustahil. Kegagalan bahkan pernah dicicipi. Tak hanya sekali. Seperti ungkapan kuno Jepang, “Jatuh Sembilan kali, bangkit sepuluh kali.” Sungguh pembaca bisa belajar tentang kegigihan dari pengalaman Jerome ini.
Kelebihan dari buku ini yaitu isinya yang dituliskan ringan namun tetap segar tanpa menghilangkan unsur motivatif dan inspiratif. Pilihan kata-kata dalam membangun cerita menggunakan story telling a la Youtuber yang renyah namun dengan mudah sampai ke pembaca. Namun, walau ternyata hal ini bisa jadi kelebihan juga kekurangan buku. Bercerita seperti air yang mengalir membuat pembaca “ngos-ngosan” akan lebih baik jika buku ini dibagi ke dalam bagian-bagian atau beberapa bab dan akan lebih menyenangkan di bagian atau bab itu diberi sub judul.
Penyajian bukunya menarik dengan ilustrasi ciamik, halaman full colour, serta lay out yang unik adalah hal yang membuat buku in sulit ditolak. Bahkan jika pembaca bukan penggila Matematika, bukan follower dari Jerome Polin Silabat, bukan pula tipe pengejar impian. Buku ini memiliki daya magnetis yang kuat. Bahkan, dari cover-nya yang dengan warna biru elektrik, menampilkan ilustrasi yang mewakili isi buku. Masuk ke lembar demi lembar isinya di dalamnya yang akan membuat pembaca terjerat lalu terpikat, dan tak akan berhenti membalik halaman demi halaman. Apalagi kutipan-kutipan bertagar #RumusJerome yang sangat cocok dicomot untuk dibagikan di story Whats App maupun story Instagram para pembaca millennial.
Berbagai soal-soal maupun cakaran ruwet memusingkan khas Matematika turut menghiasi isi buku. Pembaca takkan terganggu, hal itu malah membawa nuansa Matematika yang kental namun tak terkesan mengintimidasi, sebaliknya malah nampak sangat artsy.
Bahkan bagi yang awam pada mata pelajaran yang terkesan seram ini. Apalagi di akhir buku penulis membahas jawabannya yang ternyata sangat filosofis. Sungguh paket komplit!
Walaupun ada kekurangan dalam buku ini, namun sesungguhnya kekurangan tersebut sangat bisa untuk dimaafkan. Seperti yang telah terbahas sebelumnya, yaitu tentang story telling yang renyah namun melelahkan. Selain itu, seharusnya penulis fokus dan konsisten pada menjadikan buku ini hanya sebagai “Buku Latihan Soal” sehingga tak perlu menuliskan tentang pengalamannya terjun ke dunia Youtuber. Namun, tak dapat dipungkiri, berkat profesinya sebagai Youtuber inilah, buku ini meledak di pasaran. Tak heran, follower-nya sejumlah 2,5 M! Maka tak heran, Ketika buku ini dibuka pre order-nya yang pertama, stok habis dalam waktu lima menit! Tak heran jika pihak penerbit membuka pre-order tahap kedua, yang lagi-lagi stok seribu buku ludes hanya dalam tempo dua menit saja! Sungguh fantastis!
Nampaknya pola ini adalah pola yang sama dari pengalaman, menjadikan influencer sebagai penulis buku yang laris manis bak kacang goreng. Sebelumnya ada Icha Irawan yang sukses sebagai selebgram dan menulis buku resep Cooking with Love dan jadi best seller selama berminggu-minggu, dan kemudian hal ini juga diikuti oleh buku yang terbit baru ini, Belajar Cara Belajar yang diangkat dari kanal Hujan Tanda Tanya yang videonya di Youtube sudah dtonton sebanyak lebh dari 2 juta kali. Cara jitu untuk memasarkan buku yang akan dimangsa pembaca yang aktif di dunia maya. Kita sama-sama tahu betapa mirisnya literasi membaca kaum milenial saat ini.
Dari sini dapat disimpulkan bagi siapa buku ini hendak dipasarkan, jawabannya mudah! followers kakak Jerome Polin Sijabat, namun tentu saja buku ini sangat bagus dan layak direkomendasikan bagi para pejuang beasiswa ke luar negeri, ada contekan trik jadwal belajar super gila namun jitu yang sulit tapi layak diterapkan. Selain itu tentu saja, para pelajar usia SMP hingga perguruan tinggi adalah sasaran yang tepat, isinya yang anak muda banget dan sangat kekinian ini akan menjadi buku tepat yang asyik untuk sampai kepada mereka. Guru dan orang tua juga seharusnya membaca buku ini agar tetap update, karena seperti kata Ali bin Abi Thalib, “Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya. Sungguh mereka akan menghadapi masa yang berbeda dari masamu.”
Seperti yang dikatakan guru PPKn penulis, “kunci dari kemajuan suatu negara adalah pembangunannya. Kunci dari pembangunan adalah Pendidikan. Jadi, jika tidak ada Pendidikan yang baik, maka tidak ada pembangunan, dan tidak ada kemajuan negara.” Sungguh berharap di masa depan bertemu Jerome Polin Silabat yang akan menjabat sebagai Menteri Pendidikan Indonesia dan membawa kemajuan bagi Indonesia!
Sebuah buku hebat dari anak bangsa yang hebat!
Kutipan favorite saya dari buku ini:
"-Terkadang ditengah jalan kita kehilangan motivasi, saat seperti itu coba lihat kebelakang. Kita bisa sadar betapa jauhnya kita sudah melangkah, seberapa besar energi dan waktu yang sudah kita korbankan"
-Kita mungkin terlalu fokus dengan "jauhnya" perjalanan yang harus kita tempuh. "Susahnya" ujian yang harus kita hadapi. Tapi ketika kita memutuskan untuk memulai dan menikmati prosesnya tanpa kita sadari kita sudah sampai ditempat tujuan"
*Resensi ini menjadi juara pertama dari Lomba Resensi yang diselenggarakan oleh Perpus BI NTB, 27 Juni 2020
[Ulasan] Buku Anak yang Wajib Dibacakan oleh Para Ibu

Keterangan Buku:
Judul: Kanguru Kecil
Penulis dan ilustrator: Guido vab Genechten
Penerbit: Clavis Indonesia
ISBN: 978-602-51784-6-7
Soft cover
Rating: 4/5
Blurb:
Dunia ini besar…jauh, jauh lebih besar dari kantong ibu kanguru. Terapi, kanguru kecil lebih suka tinggal bersama ibunya, dimana dia melassa aman, hangat, dan mudah. Ibu kanguru mencoba untuk menunjukkan kanguru kecil semua yang ditawarkan kehidupan. Pada awalnya, sangat sulit, namun kemudian….
Sebuah buku cerita bergambar indah tentang melepaskan dengan cara yang Penuh kasih.
Review:
Setiap ibu yang membaca buku ini pasti akan terharu. Mata saya berkaca-kaca dan tenggorokan saya tercekat ketika saya menyelesaikan halaman akhir. Dan, ketika membacakan buku ini pada Idea, saya seperti dilimpahkan banyak kasih sayang, jadi saya membawa anak saya di pangkuan dan mendekapnya hangat.
Sebentar lagi, Idea akan disapih, kurang dua bulan lagi. Membayangkan bayi mungil saya kini akan menjadi bocah dua tahun yang sudah mampu mengambil air minumnya sendiri membuat saya terbawa perasaan. Bagaimana jika nanti saya tak lagi menjadi pusat semestanya? Seperti halnya ibu kanguru yang pasti berat melepas kanguru kecil pada dunia luas yang menawarkan banyak keindahan pula tantangan.
Jauh di lubuk hati ibu Kanguru pembaca akan tahu, pastilah berat melepas anaknya, walau kantongnyapun berat menahan bobot si kecil yang kian berat dan melelahkannya. Lagi pula di dalam kantong ibunya, kanguru kecil mendapatkan segalanya; perasaan nyaman dan lembutnya kasih sayang, kehangatan, ketenangan, rasa aman, hal-hal familiar bagi si kanguru kecil.
Itulah kenapa, walau dunia luas menawarkan berbagai hal menarik bagi kanguru kecil, berkali-kali pula kanguru kecil akan kembali pulang pada kantong ibunya.
Sebuah cerita memikat yang sarat makna kasih sayang.
Ilustrasinya mengagumkan, menggambarkan habitat asli alami keluarga kanguru. Ada kesan hangat dalam pilihan warnanya begitu juga sentuhan lembut yang akan sampai ke hati pembaca. Singkatnya ilustrasinya indah.
Tak banyak buku yang menawarkan paket lengkap seperti ini; keindahan ide cerita, rangkaian kalimat memikat, ilustrasi yang lembut dan hangat serta pesan yang sangat mendalam. Setiap Ibu dan anak akan merasa terhubung dengan cerita ini. Guido van Genechten telah membuktikan bahwa dia adalah penulis dan ilustrator yang luar biasa.
Saya percaya cerita ini akan tetap melekat di hati para ibu dan anak yang pada saatnya nanti akan saling melepaskan, demi kemandirian si anak, demi tanggung jawab orang tua untuk mengantarkan anak pada kehidupan yang sesungguhnya.
Setiap Ibu harus membacakan kisah ini untuk anak-anaknya.
[Ulasan] Kekuatan Super itu Berasal dari Dirimu!

Keterangan Buku:
Judul: Superfinn
Penulis: Bianca Antonissen
Ilustrasi: Julie Mellan
Penerbit: Clavis Indonesia
ISBN: 978-602-52129-5-6
Soft cover
[image error]4/5
Blurb:
SuperFinn bisa melakukan apa saja; melompati parit, mengendarai sepeda lepas tangan, membuat pencakar langit (dan menghancurkannya). Dia dapat melakukan semuanya, selama dia memakai jubah supernya. Tanpa jubahnya, dia Hanya Finn biasa. Betulkah itu?
Sebuah kisah yang menginspirasi mengenai kepercayaan diri.
Untuk pahlawan berusia 4 tahun ke atas.
Review:
Kali ini kita berkenalan dengan bocah super bernama Finn. Dia berambut dan bermata cokelat, memiliki sahabat bernama SuperMara, dan yang pasti sehelai jubah hebat!
Dengan jubahnya, SuperFinn bisa melakukan hal-hal keren; melompati parit, mengendarai sepeda lepas tangan, bahkan membuat pencakar langit!
Lalu, bagaimana ya jika Finn tanpa jubahnya, apakah dia masih menjadi sang Super?
Saya suka sekali dengan cerita ini, Finn adalah anak yang aktif dari kebanyakan anak seusianya di jaman sekarang, yang lebih banyak menghabiskan waktu dengan gadget. Finn bermain di alam, berinteraksi dengan saudara dan teman-temannya, serta melakukan kegiatan fisik yang bermanfaat.
Dari cerita Finn, kita jadi tahu bahwa berkegiatan di luar ruangan sangat menyenangkan.
Selain itu, tentu saja ada pelajaran baik yang diberikan penulis yang menginspirasi pembacanya. Apa ya kira-kira?
Yups, tentang kepercayaan diri.
Apakah kekuatan kita tergantung benda yang kita miliki atau berasal dari dalam diri.
Ilustrasinya keren, banyak ruang untuk orang tua mengeksplorasi cerita. Selain itu, gambarnya berwarna cerah tapi tetap memiliki sisi lembut, yang memanjakan mata pembaca. Apalagi bukunya yang berukuran besar dengan lembaran kertas tebal serta jilidan yang kuat menjadikan anak dan orang tua pasti akan menikmati pengalaman membaca bersama dengan nyaman dan aman.
Buku ini diperuntukkan bagi pahlawan kecil pemberani yang percaya diri, baik yang berjubah atau tanpa jubah.
Buat mommies di luar sana yang ingin menumbuhkan anak-anak pemberani dan percaya diri, yuk bacain putra dan putrinya buku bagus ini.
[Ulasan] Karena Nakal Bisa Jadi Bagian dari Belajar

Keterangan Buku:
Judul: Saya Nakal
Penulis: Ilona Lammertink
Ilustrasi: Els Vermeltfoort
Penerbit: Clavis Indonesia
Tema: Imajinasi
Jumlah Halaman: 32 Halaman
Rating: 4/5
Blurb:
Karli adalah seorang anak perempuan yang ceria dan penuh semangat. Terkadang dia melakukan berbagai hal yang tidak diizinkan. Mengambil permen dari lemari nenek, mencabut wortel dari tanah tanpa izin, dan ‘membantu’ tukang cat mewarnai dinding gudang. Dan setiap kali melakukannya, Karli mengatakan itu bukan perbuatannya, terapi perbuatan “Karli yang nakal”.
Review:
Jatuh cinta pada pandangan pertama pada tokoh Karli. Lihat saja tampangnya di cover! Campuran ekspresi lucu dan berpikiran jauh.
Apa sih yang ada dalam pikiran Karli?
Yuk baca dan cari tahu, hihi.
Karli ini bocah perempuan yang imajinatif, quirky, tapi loveable. Ada
Aaajaaaaa ide jail tapi cemerlang yang mampir di kepalanya. Niat Karli sih tidak nakal, tapi apa yang diperbuatnya menurut orang lain adalah kenakalan, dan dengan polos Karli akan menjawab, bukan dia yang melakukannya. Tapi Karli yang nakal!
Siapa sih Karli yang nakal ini?
Apa selain “nakal” Karli ini juga suka “berbohong” ?
Buku ini untuk anak 4+ tapi sebagai orang dewasa, saya sungguh menikmatinya. Jadi maafkan Mama yang bersifat egois nak, karena Mama seolah membaca untuk diri sendiri. Sangat terhibur dan dapat pelajaran baru dari cerita Karli ini, tentang teman imajinasi yang dapat mengembangkan hati nurani.
Suka sekali dengan ide yang disampaikan ilustratornya, bagaimana Karli yang nakal digambarkan sebagai bayangan dengan ekspresi yang jailnya juara! Gambar-gambarnya seru dan rasa lugunya anak-anak terasa sungguh-sungguh sampai ke pembaca yang di saya pribadi dampaknya adalah kembali memutar kenakalan jaman anak-anak dalam kenangan.
Buku ini bagus buat anak-anak dan menyenangkan untuk orang dewasa yang ingin bernostalgia. Tampilan buku yang besar dengan kertas tebal, membuat buku ini bisa dinikmati bersama-sama. Sangat cocok untuk kegiatan membaca anak dan orang tua.
Hebatnya si penulis, yaitu bisa menutup kisah ini secara bijaksana, melalui kesadaran Karli sendiri.
Di masa kecil kita harus mengakui bahwa “Saya Nakal” agar kelak ketika dewasa, kita bisa belajar dari kenakalan di masa anak-anak.
Sebuah buku penting yang baik untuk dimiliki.
September 2, 2019
[Review] Harry Potter dan Si Anak Terkutuk: Terkutuklah Dia yang Ingin Mengubah Masa Lalu

Data Buku:
Judul: Harry Potter dan Si Anak Terkutuk
Penulis: J.K Rowling, John Tiffany, & Jack Thorne
Alih Bahasa: Rosi L. Simamora
Editor: Nadira Yasmine
Gramedia Pustaka Utama
August 26, 2019
Yuk, Berperan dalam Membudayakan Literasi!

Sepertinya, saya adalah manusia yang beruntung yang menjalani masa kanak-kanak hingga menjelang remaja di kota kecil bernama Sumbawa Besar di akhir tahun 90-an hingga awal 2000-an. Segala yang saya butuhkan untuk mempersiapkan masa depan, saya peroleh dengan cara menyenangkan dan penuh kasih sayang.

Literasi Digital: Adik saya Pujia Muksita memanfaatkan video Youtube untuk membaca nyaring (read a loud)
Kehidupan bermayarakat tak kalah keseruannya, di lingkungan kami kelurahan Brang Bara kala itu, kegiatan PKK dan Karang Taruna benar-benar dihidupkan. Hampir setiap hari-hari besar nasional selalu ada perlombaan yang diikuti. Ibu dan anak perempuannya mengikuti lomba memasak dengan anggaran minimal, ayah dan anak lelakinya menjadi pasangan ganda di lomba bulu tangkis. Apalagi lomba di sepanjang bulan Agustus yang menjadi agenda wajib; lomba khas 17-an macam lari karung, lari kelereng, tarik tambang, juga makan kerupuk, hingga lomba pidato cita-cita dan peragaan kostum nasional. Di bulan Ramadhan, berinvestasi sekaligus ambil bagian berjualan di café Ramadhan sepulang tarawih menjadi cikal bakal dalam mengasah literasi finansial dimasa kanak-kanak.


Membudayakan membacakan dongeng sebelum tidur untuk Idea, putra saya.Memulainya tak perlu hebat-hebat, bisa dari lingkungan terdekat, keluarga misalnya.; menciptakan kebiasaan yang diharapkan menjadi budaya literasi keluarga kami, bayi 3 bulan saya, sejak dalam kandungan sebelumnya sudah mulai saya bacakan dongeng sebelum tidur, saya percaya seperti apa yang Einstein katakan, “if you want your children to be intelligent, read them fairy tales. If you want them to be more intelligent, read them more fairy tales.” Setiap buku yang saya bacakan saya tuliskan review-nya di goodreads juga Instagram saya dengan tagar #mommycitramembaca , selain sebagai jejak digital nantinya untuk putra saya, juga sebagai rekomendasi bahan bacaan yang bisa memancing orang lain untuk membaca. Kelak ketika besar nanti putra saya, Idea, akan meneruskan budaya literasi a la keluarga kami seperti yang pernah Ibu dan sepupu-sepupu Ibunya lakukan dulu.




Jika niat sudah terkumpul dan ingin mulai berperan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah memfasilitasi lho, yuk disegerakan!
Jika ingin mendapat referensi Gerakan Literasi Keluarga, silahkan meluncur ke sini
Jika ingin mendapat referensi Gerakan Literasi Masyarakat, silahkan meluncur ke sini
Atau, jika ingin mendonasikan buku, silahkan meluncur ke sini
Bonus, untuk pecinta literatur anak, silahkan meluncur ke sini
Ada banyak manfaat jika kita mulai turun tangan, bergerak, dan berperan, sesegera yang kita bisa. Mari memulainya dari yang termudah, dari yang terdekat. Bayangkanlah di masa depan, generasi mendatang akan sangat berterima kasih atas apa yang saya, anda, dia, kalian, mereka, kita semua lakukan hari ini.
Salam literasi!
Referensi:
Dewayani, Sofie (2017) Menghidupkan Literasi di Ruang Kelas. Yogyakarta: Kanisius.
Fananto, Muhammad Randy dkk (2017) Materi Pendukung Literasi Sains. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Fianto, Farinia dkk (2017) Materi Pendukung Literasi Finansial. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Han, Wellin dkk (2017) Materi Pendukung Literasi Numerasi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Hardiansyah, Firman dkk (2017) Materi Pendukung Literasi Budaya dan Kewargaan. Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Suryono, Djoko dkk (2017) Materi Pendukung Literasi Baca-Tulis. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.