SARASVATI

Sarasvati, nama ini diambil dari nama belakangku. Dulu, saat pertama kali mencetuskan ide untuk project ini, seorang sahabat bernama Dimas Ario (bassis pertama Sarasvati) memberikan referensi nama itu untukku. Katanya, "Sa, lo pake aja nama belakang lo. Tapi tulisan sanskrit, jadi ditulisnya Sarasvati". Hmmm boleh juga pikirku, karena rasanya terlalu narsis untuk memakai nama Risa atau Saraswati untuk project ini.          Tak tahu sejak kapan project bernama Sarasvati ini lahir. Namun yang pasti, kami semua memilih tanggal 22 Juli 2010 sebagai hari kelahiran Sarasvati. Hari itu, 22 Juli 2010 sebuah project bernama Sarasvati untuk pertamakalinya tampil di depan 1000 orang pengunjung. Penuh tentu saja, aku yakin mereka semua begitu antusias melihat apa yang akan ditampilkan oleh seorang mantan vokalis band elektronik. Dan hari itu pula, album berjudul "Story Of Peter" lahir.

         
Aku rasa, keajaiban-keajaiban mulai muncul setelahnya. Sarasvati lahir menjadi sebuah band yang menggabungkan banyak sekali elemen di dalamnya. Aku ingat, begitu sulit menggabungkan 12 karakteristik personil band ini. Dengan latar belakang jenis musik yang berbeda, tempat tongkrongan yang berbeda, usia yang berbeda, sungguh keajaiban bisa menyatukan semuanya dalam sebuah panggung Sarasvati. Kejeniusan seorang Egi Anggara (Gitaris dan arranger pertama Sarasvati) dalam meramu musik di Sarasvati berhasil membentuk warna baru untuk musik Sarasvati.         Sentuhan Keyboard Ferry Nurhayat dan Yura Yunita (keyboardis pertama sarasvati) juga tak bisa disangkal berhasil memberikan warna berbeda di project ini. Permainan xylophone yang dimainkan oleh Anggung Suherman (pemain xylophone sarasvati) menambah marak project ini, petikan gitar gitaris handal Hin-hin Akew (Gitaris Sarasvati) yang memang sudah sejak awal bermain di Sarasvati pun menambah warna musik project ini semakin kaya. Banyak nama-nama yang muncul di keluarga ini, ada coro sebagai drumer pertama, Diva sebagai keyboardis, Riana Rizki sebagai keyboardis, Tengku Irfansyah (sequencer), Diantra Irawan, Ay, Esti Cherbomb pun pernah didaulat untuk membantuku bernyanyi di Sarasvati. Hingga yang cukup berkesan adalah kehadiran sheryta arsalia (drumer kedua Sarasvati) yang datang menjadi bagian keluarga ini.         Namun, seperti sebuah siklus. Ada yang datang, ada pula yang pergi. Mereka semua tak lagi bergabung di Sarasvati, namun kesan yang mereka tinggalkan tak pernah bisa hilang dari perjalanan Sarasvati. Hingga saat ini, tercatat ada 8 personil Sarasvati yang bertahan. Diantaranya aku sebagai vokalis, hinhin sebagai gitaris, Gallang pada bass, Papay di drum, gigi di sequencer, Marshella yang membantuku bernyanyi, iman jimbot pada alat musik tradisional, dan kevin sebagai yang termuda sebagai pemain keyboard (usianya baru 18 tahun).
         Betapa banyak orang yang berbaik hati pada saat itu meramu album sarasvati yang tak punya label recording. Masih lekat di kepala bagaimana orangtua saya memberikan sumbangan alakadarnya untuk memproduksi CD Story of Peter, belum lagi teman-teman di studio rekaman yang kala itu melakukan rekaman pertama di studio Massive cigadung. Ada Cai yang membantu saat ngetake, lalu Ditto yang dengan baik hati ngemixing album itu, lalu Badot yang memastering album itu. Secara Gratis. Sarasvati adalah project yang sangat beruntung. Belum lagi, bung Ricky Arnold yang bersedia memotret saya secara cuma-cuma untuk album itu. O iya, jangan lupakan Stephen Dickinson yang menjadi ikon Peter di album itu, sssssshhh... Dia sudah remaja sekarang. Peran ibunya, yang tak lain sahabat saya Alison juga begitu penting dalam proses penggarapan album Story Of Peter.
         Bersama project ini kami menggelar beberapa konser besar, di tahun 2011 - Mancawarna Sarasvati, 2012 - Nishkala Sarasvati, 2013 - Sunyaruri, 2014 - Astalaras Sarasvati, dan rencananya 2015 ini kami akan menggelar konser Ratimaya Sarasvati. Betapa banyak nama yang begitu berjasa dalam segala perjalanan kami ini. Ada Syauqy lukman sebagai Manager pertama kami, Iit dan Mas tri sebagai manager kedua kami, dan kini kami dimanageri oleh seorang laki-laki bernama butong. Sponsor, tentu saja. Ada banyak nama yang mensponsori seluruh acara kami. Menyenangkan sekali!         Harus kusebutkan orang-orang yang berjasa membantu penampilan kami diatas panggung. Ada Adun, Trio, Acay, Benx, Andri, Utok, dan Ghera yang sampai saat ini masih setia menemani panggung-panggung kami.         Sarasvati buatku adalah sebuah keajaiban, melalui sarasvati semua jalan yang kini kucapai berhasil terbuka. Tak hanya aku, "Sahabat-sahabat"ku pun pada akhirnya bisa ikut tertawa, menari, dengan musik yang dimainkan oleh sarasvati. Kebanyakan lagu-lagu yang kutulis terinspirasi oleh persahabatan kami. Ah, tak ada yang lebih menyenangkan dari ini.
         
Tak terhitung berapa nama yang pernah didaulat untuk berolaborasi bersama kami. Luar biasa, tak pernah terpikirkan sebelumnya bahwa kami akan tampil diatas panggung yang sama. Ada Tulus yang begitu indah bernyanyi bersamaku di lagu "Oh I Never Know", Cholil Efek Rumah Kaca di lagu "Mirror", Dewa Budjana yang bermain gitar dengan apik di lagu "Solitude", Ink Rosemary di lagu "Cerita Kertas dan Pena", ada Karinding Attack, Taishogoto, Keenan nasution, Fadly Padi, Mario Ginanjar, Syaharani, Sara Wijayanto, Vicky Mono, Bungsu Bandung, Uci Kubik, Esti Cherbomb, Munthe, Gail ex-YoviNuno, dan yang terakhir adalah Gran Kino band asal Prancis. Akan ada banyak nama lagi yang akan muncul di tahun-tahun selanjutnya, aku yakin itu. Mereka begitu baik menganggukkan kepalanya kepada kami saat kami meminta mereka semua untuk berkolaborasi.         Berkali-kali aku dan teman-teman di Sarasvati berpikir untuk bubar. Namun pikiran itu sirna oleh orang-orang yang menamakan diri mereka "Sarasvamily". Nama itu muncul begitu saja, tanpa kami bentuk. Mereka tumbuh besar menjadi sebuah keluarga, bagian yang tak terpisahkan dari Sarasvati. Mereka selalu menjadi yang terdepan di barisan penonton, mengelu-elukan nama kami agar terus bertahan. Ini semua terjadi karena mereka. Aku tak bisa menyangkalnya.          Hari ini, tepat 5 tahun Sarasvati terbentuk. Pagi tadi, sebuah paket berisi CD sampai kepada saya. Bagian depannya tertulis "Tribute to sarasvati". Ada sebuah paragraf tertulis disana, katanya:
"Selamat merayakan hari jadi yang ke 5 untuk Sarasvati band kesayangan kita. Ini adalah sebuah penghargaan yang kami bisa berikan untuk kalian. Tetaplah di dalam naungan Dewi Sarasvati yang penuh dengan pengetahuan dan seni. Maka dari itu, tetaplah berkarya dengan kualitas maksimal, penuh dengan pengetahuan, sehingga pantas untuk disebut sebuah karya seni. Sukses selalu, teruslah bersatu, dan berkeluargalah dengan baik (sarasvamily)"

         Air mata menetes pagi ini, bersama paket CD berisi lagu-lagu Sarasvati yang dibawakan ulang oleh anggota keluarga kami, Sarasvamily. Aku tak berjanji ini akan bertahan selamanya, tapi selama masih ada kalian, kami (Sarasvati) akan berusaha untuk terus bertahan.

         
1 like ·   •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on July 22, 2015 01:55
No comments have been added yet.


Risa Saraswati's Blog

Risa Saraswati
Risa Saraswati isn't a Goodreads Author (yet), but they do have a blog, so here are some recent posts imported from their feed.
Follow Risa Saraswati's blog with rss.