ANANTA PRAHADI PART 11 (HANYA SECUIL.. HEHEHE)
Pierre masih terduduk merengkuhkan badannya dibawah kakiku, sambil memegangi sebuah kotak berisi cincin berwarna hitam dan mengarahkannya kepadaku. Entah perasaan apa ini, rasanya wajahku terbakar karena kini terasa begitu panas daripada sebelumnya. Bibirku bergetar hebat, entah karena terharu atau mungkin marah. Perasaanku campur aduk saat ini, kuarahkan tatapanku pada Anta, dan kulihat dia seolah menganggukkan kepalanya kepadaku. Tapi tatapan itu, tatapan yang Anta beri kepadaku bukanlah tatapan mata seorang Anta saat sedang mendukungku melakukan sesuatu. Bagiku, anggukan kepalanya merupakan sebuah isyarat bahwa ini adalah sebuah kesalahan. Kuangkat tanganku tinggi-tinggi, aku bisa melihat bagaimana Ayah, Ibu, Tiara, bahkan semua orang yang ada di meja makan ini membelalakkan matanya seolah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
“Tidak!!!!”, aku berteriak sangat keras pada Pierre, sementara tangan yang tadi kuangkat tinggi berhasil membuat kotak berisi cincin di tangannya berhamburan hingga terjatuh. Pierre tampak kaget atas reaksiku ini, wajahnya kini menengadah kearahku, tatapan matanya nanar seolah bertanya, “Kenapa Tania, kenapa?”.
“Kau ini gila! Aku pikir kamu mengerti aku, benar-benar memahamiku! Aku ini wanita bebas! Aku tidak suka diikat oleh hal semacam ini!! Kau boleh menyayangiku, aku juga tidak keberatan mulai menyayangimu. Tapi untuk hal seperti ini, sungguh sangat menjijikkan Pierre!”, tanpa menunggunya berkata-kata, aku meneriaki Pierre dengan segala pendapat yang ada di dalam kepalaku. Aku kembali berteriak, namun kali ini dengan sedikit terengah. “Tidak, Pierre! Terimakasih untuk tawaran baikmu ini, untuk saat ini aku tidak tertarik! Pergi kau dari rumahku! pergi!”, wajahku terasa lebih panas dari sebelumnya, dan air mata menetes dengan cepat. Aku tak mengerti apa yang sedang terjadi, karena di tengah kemarahanku ini tiba-tiba saja hatiku terasa begitu sakit menatap Pierre yang kini tampak menundukkan kepalanya sedih.
…
Hay teman-teman, ini Risa, maksud saya… ini saya menulis atas nama Risa hehehe. Mungkin selama ini kalian menunggu-nunggu, kapan sih ananta prahadi part 11 muncul? Dan saya yakin, sekarang kalian sedang membenci saya karena hanya menulis secuil bagian part 11 ini. Terimakasih telah membaca karya tulis iseng saya ini dan mengikutinya sejak part 1 hingga kini, ini adalah tulisan nonfiksi pertama saya… makanya, saya sempat tidak percaya diri untuk membiarkan teman-teman membacanya. Tapi terimakasih, ternyata respon kalian cukup positif terhadap tulisan Ananti Prahadi ini.
Saya sengaja menuliskan beberapa ringkasan tiap Partnya di blog ini, memancing respon kalian terhadap kisah Ananta Prahadi ini. Setelah tahu respon kalian positif, akhirnya saya menyetujui kisah ini dibukukan oleh sebuah penerbit. Tidak akan lama lagi kok, setelah buku saya “Sunyaruri” rilis, kalian akan segera bisa membaca buku “Ananta Prahadi” yang berencana akan di rilis awal tahun depan.
Masih ada sekitar 10 part setelah part 11 ini, semoga kalian sabar menunggunya yah. Sementara itu, kalian bisa membaca “Sunyaruri” dulu yang akan terbit bulan desember, buku terakhir dari kisah persahabatan saya dengan Peter Cs.
Kalian penasaran kan apa yang terjadi pada Tania, Ananta, Pierre, Sukma, bahkan Bi Eha? Tunggu nanti bukunya rilis yaaa… Btw, rasanya ingin ngacak-ngacak meja makan deh dengan kelakuan si Tania yang kebangetan!!! Uuurgh saat menulisnya pun saya merasa kesal oleh perempuan sinting itu!!! àpenulis mulai gila.
Sampai jumpa nanti dengan Ananta Prahadi,
Risa Saraswati
Published on November 08, 2013 20:12
No comments have been added yet.
Risa Saraswati's Blog
- Risa Saraswati's profile
- 1858 followers
Risa Saraswati isn't a Goodreads Author
(yet),
but they
do have a blog,
so here are some recent posts imported from
their feed.
