Sapta Arif N.W.
Goodreads Author
Born
in Banyumas, Indonesia
Website
Genre
Member Since
June 2013
URL
https://www.goodreads.com/saptaarif
To ask
Sapta Arif N.W.
questions,
please sign up.
![]() |
Patung yang Berdoa
by |
|
![]() |
Di Hari Kelahiran Puisi
—
published
2019
|
|
![]() |
Bulan Ziarah Kenangan
—
published
2022
|
|
* Note: these are all the books on Goodreads for this author. To add more, click here.
Sapta Arif N.W. hasn't written any blog posts yet.
Sapta’s Recent Updates
Sapta N.W.
is now friends with
Khabiebi Khabiebi
![]() |
|
Sapta N.W.
shared
a
quote
“Ingatlah hari di mana kau berdoa untuk sesuatu yang kau punya saat ini. Bersyukurlah.”
Sapta Arif N.W. |
|
Sapta N.W.
shared
a
quote
“Apakah kau pernah merasakan kesepian melahap sekujur tubuhmu? Seperti angsa hitam yang memudarkan warnanya di telaga yang sunyi. Di kesendirian malam yang gelap, tanpa bintang, tanpa awan, tanpa angin, hanya gelap yang lebih gelap dari pada gulita.”
Sapta Arif N.W. |
|
“Menziarahi kenangan, melumat apa-apa saja yang telah menjadi nyata. Barangkali kehilangan adalah cara Tuhan mengajarkan kita tentang kepemilikan.”
― Bulan Ziarah Kenangan
― Bulan Ziarah Kenangan
“Ingatlah hari di mana kau berdoa untuk sesuatu yang kau punya saat ini. Bersyukurlah.”
― Di Hari Kelahiran Puisi
― Di Hari Kelahiran Puisi
“Jika Dewi Shinta lebih dulu bertemu Rahwana, akankah dia tetap mencintai Rama, ketika mereka dipertemukan? Mungkinkah jika ia malah mencintai Rahwana? Bukankah
Shinta sosok yang ditakdirkan untuk setia?”
― Di Hari Kelahiran Puisi
Shinta sosok yang ditakdirkan untuk setia?”
― Di Hari Kelahiran Puisi
“Aku mencintaimu tanpa tendensi apapun. Aku ingin mencintaimu tanpa alasan yang memperkuat cintaku padamu. Karena jika alasan itu telah memudar, aku takut cintaku hilang bersama alasanku.”
― Di Hari Kelahiran Puisi
― Di Hari Kelahiran Puisi
“Perempuan adalah kota yang sepi, tetapi tidak mati. Ia memiliki banyak persimpangan, mobil tua yang kadang terparkir rapi, tidak jarang pula sembarangan di sudutsudut
jalan. Gedung-gedung yang menjulur tinggi, pemukiman, jalan yang lengang, lampu merah hijau di perempatan, sangat sepi. Namun tidak mati. Dia hanya menunggu, seseorang tinggal di dalamnya. Maka jangan pernah meninggalkan seorang perempuan dalam
kesepian.”
― Di Hari Kelahiran Puisi
jalan. Gedung-gedung yang menjulur tinggi, pemukiman, jalan yang lengang, lampu merah hijau di perempatan, sangat sepi. Namun tidak mati. Dia hanya menunggu, seseorang tinggal di dalamnya. Maka jangan pernah meninggalkan seorang perempuan dalam
kesepian.”
― Di Hari Kelahiran Puisi
“Jika aku adalah subjek, maka kau adalah predikat. Kita adalah kalimat utuh yang begitu sederhana.”
―
―

Are you ready to set your 2025 reading goal? This is a supportive, fun group of people looking for people just like you. Track your annual reading go ...more

Goodreads Indonesia dibentuk tanggal 7 Juni 2007 oleh Femmy Syahrani dan ditujukan untuk para pembaca buku berbahasa Indonesia yang ingin mendiskusika ...more