An Excerpt From Javier (Soon, 2014)
Ia mengingatkan akan diriku sendiri saat masih kuliah dulu. Saat kami punya begitu banyak waktu luang untuk mempertanyakan segala sesuatu, mengukur segala sesuatu, menimbang segala sesuatu—menguji teori terhadap segala sesuatu.
Waktu seakan tidak pernah habis. Satu-satunya kekhawatiran kami adalah menjadi tua, dungu, dan membosankan. Itu sebabnya kami menenggelamkan diri dengan begitu banyak buku—meleburkan diri dalam diskusi-diskusi yang (kami pikir) bermutu atau kadang-kadang berakhir buntu.
Kadang kami tak sabar untuk buru-buru mentas dan menaklukkan dunia. Kelak kami tahu, bahwa kami lah yang sebenarnya ditaklukkan. Dan tahun-tahun kami di bangku universitas tidak pernah mempersiapkan kami untuk itu. Untuk menerima kenyataan bahwa dunia adalah tempat yang dingin dan kejam. Saat kami berpikir telah merdeka dari kewajiban mengerjakan tugas dan membaca buku-buku kuliah, saat itulah sebenarnya kepolosan dan kebebasan kami terenggut.
Kami adalah orang yang menunduk dan takluk. Yang mengenakan kemeja kerah putih dan dasi korporasi; mengaburkan nilai-nilai yang pernah dengan begitu ideal kami anut. Lantas kami menghabiskan tahun-tahun di depan kami dengan nostalgia. Berseru, Oh indahnya masa-masa yang penuh kebebasan itu. Namun sebenarnya kami tidak pernah ingin benar-benar kembali.
Karena hidup idealis adalah hidup yang sunyi dan sepi. Bangku kuliah tidak mempersiapkanmu untuk berjuang di jalan yang tidak populer itu. Biaya dan keringat yang kau habiskan saat di bangku universitas adalah untuk mempersiapkanmu untuk memperoleh pekerjaan dan jabatan yang membanggakan, kendaraan dengan interior yang empuk dan pendingin yang nyaman, keluarga yang memandangimu dengan penuh cinta karena kebutuhan mereka tercukupkan, jalan-jalan ke Disneyland, Lego Land—dan bukan untuk membentuk dirimu yang seutuhnya. Lihatlah dirimu yang sekarang—dan dirimu saat kau masih memiliki sinar itu di matamu.
Bukankah engkau yang menanam jarak terhadap dirimu sendiri? (Javier, Coming Soon 2014)
Waktu seakan tidak pernah habis. Satu-satunya kekhawatiran kami adalah menjadi tua, dungu, dan membosankan. Itu sebabnya kami menenggelamkan diri dengan begitu banyak buku—meleburkan diri dalam diskusi-diskusi yang (kami pikir) bermutu atau kadang-kadang berakhir buntu.
Kadang kami tak sabar untuk buru-buru mentas dan menaklukkan dunia. Kelak kami tahu, bahwa kami lah yang sebenarnya ditaklukkan. Dan tahun-tahun kami di bangku universitas tidak pernah mempersiapkan kami untuk itu. Untuk menerima kenyataan bahwa dunia adalah tempat yang dingin dan kejam. Saat kami berpikir telah merdeka dari kewajiban mengerjakan tugas dan membaca buku-buku kuliah, saat itulah sebenarnya kepolosan dan kebebasan kami terenggut.
Kami adalah orang yang menunduk dan takluk. Yang mengenakan kemeja kerah putih dan dasi korporasi; mengaburkan nilai-nilai yang pernah dengan begitu ideal kami anut. Lantas kami menghabiskan tahun-tahun di depan kami dengan nostalgia. Berseru, Oh indahnya masa-masa yang penuh kebebasan itu. Namun sebenarnya kami tidak pernah ingin benar-benar kembali.
Karena hidup idealis adalah hidup yang sunyi dan sepi. Bangku kuliah tidak mempersiapkanmu untuk berjuang di jalan yang tidak populer itu. Biaya dan keringat yang kau habiskan saat di bangku universitas adalah untuk mempersiapkanmu untuk memperoleh pekerjaan dan jabatan yang membanggakan, kendaraan dengan interior yang empuk dan pendingin yang nyaman, keluarga yang memandangimu dengan penuh cinta karena kebutuhan mereka tercukupkan, jalan-jalan ke Disneyland, Lego Land—dan bukan untuk membentuk dirimu yang seutuhnya. Lihatlah dirimu yang sekarang—dan dirimu saat kau masih memiliki sinar itu di matamu.
Bukankah engkau yang menanam jarak terhadap dirimu sendiri? (Javier, Coming Soon 2014)
Published on September 22, 2014 21:53
•
Tags:
2014, bentangpustaka, javier, jessica-huwae, lit, novel, romance, upcoming-book
No comments have been added yet.
Jessica Huwae
Sipping juices and writing under The Jakarta's sun.
Sipping juices and writing under The Jakarta's sun.
...more
- Jessica Huwae's profile
- 32 followers
